𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟒𝟕❀.・゜゜・

171 114 14
                                    

Happy reading!! 🌞

-

-

-

Al berlari tergesa-gesa saat mendapat pesan dari gea jika Bianca dirumah sakit. Ia menghiraukan umpatan umpatan yang dilontarkan padanya karena menabrak banyak orang ketika berlari, yang ia petingkan adalah keberadaan Bianca

Setibanya di ruangan Bianca, dia disambut dengan bogeman mentah dari arkan hingga terpental, mata pria itu terlihat sembab, hidungnya kembang kempis menandakan ia sangat marah

"BANGSAT! LO BIKIN BIANCA CELAKA BUAT YANG KEDUA KALINYA! "

Al terbatuk batuk dilantai, luka sebelumnya belum pulih ditambah sekarang pukulan yang diberi oleh arkan. Dadanya sedikit sesak karena arkan memukulnya tepat di ulu hatinya, pandangannya pun berkunang-kunang namun tak ada seorangpun yang membantunya, semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing

Al mendekat dengan tertatih-tatih ke arah pintu UGD, terlihat oleh mata kepalanya sendiri Bianca terbaring damai dengan infus dan alat alat yang menempel pada tubuhnya

Mata tersebut terpejam, Al menyentuh kaca pintu tersebut

Pria tersebut menangis, menyadari betapa bodohnya dirinya, 2 kali dia ditipu oleh keluarganya sendiri

Kinan menarik kerah Al kemudian melayangkan banyak pukulan untuknya, jika pria itu tak ditarik oleh ken dan samuel, mungkin keselamatan Al perlu ditanyakan setelah itu

Kinan menatap tajam Al yang masih memandangi ruangan Bianca, ia kemudian kembali menarik Al untuk pergi sedikit menjauh dari mereka, sedikit menyeret tubuh Al yang berjalan tersandung-sandung

Bugh

Bugh

Bugh

"Bianca kritis, semalem dia ditembak sama orang yang gak dikenal" Katanya setelah puas melayangkan beberapa pukulan pada wajah Al. Al sendiri tidak melawan, ia tahu ini salahnya ketika ia tidak menghubungi Bianca. Tapi ia tidak tahu perihal penembakan tersebut

"D-ditembak? "

"Lo gak tau? Cih pacar apaan lo kek gitu! "

Kinan membantu Al duduk dilantai, bagaimanapun juga ia masih mempunyai hati nurani untuk membiarkan Al terpakar sendirian disana. Setelah selesai membantu Al, dia duduk disamping pria tersebut kemudian memejamkan matanya

"Mau denger penjelasan gue gak? Gue gak yakin arkan bakalan percaya, tapi seenggaknya gue udah bilang ini"

Kinan melirik kearah Al kemudian mengangguk pelan

"Sehari sebelum kejadian, gue dikirim pesan sama nyokap kalo nyokap sakit, tapi ternyata itu cuma pancingan buat gue pulang ke rumah terus tunangan sama aily"

"Kenapa lo gak kabur? "

"Gue udah coba kabur, tapi utusan papa aily sama papa gue malah mukulin gue terus ngurung gue dikamar, kejadiannya semalem"

Kinan meringis, sedikit kasihan telah memberi kembali pukulan pada Al

"Gue gapapa dipukul gini, gue juga tau salah gue, sampe pada akhirnya gue Terima perjodohan itu"

"WHAT THE?! " Kinan melotot tak percaya

"Lo mau tinggalin Bianca? Setelah apa yang terjadi sama dia selama ini? Tolol! Kenapa gak lo tolak? " Kinan menggelengkan kepalanya merasa tak percaya

𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT)  tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang