𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟖❀.・゜゜・

126 55 0
                                    

Happy reading!! 🌞

-

-

-

"Kan... Gue bilang apa!! Lo bukan kedinginan doang! "

Manda berbicara dengan bersungut-sungut sembari menunjuk Bianca. Gadis yang terkena amarah sahabatnya itu hanya terkekeh geli

"Gue kedinginan terus pas di rumah engga makan, jadinya ya gini" Jelas Bianca santai, tentu saja mereka percaya, mengingat Bianca bukan tipe orang yang suka sarapan pagi di rumah

"Lain kali makan dulu ya... " Semua orang mengalihkan atensinya dari Bianca pada seseorang yang baru saja bersuara tersebut. Al menaikan sebelah alisnya heran

"Kenapa pada natap gue kaya gitu? "

Ken menggeleng pelan, "tumben disini, aily gimana? "

Al terdiam di tempatnya, apa selama ini dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan aily hingga teman-temannya merasa sangat aneh tatkala dia berada disana?

"Kenapa nanyain aily? Bianca lebih penting sekarang" Jawabnya acuh

Semuanya mengangguk anggukan kepalanya mengerti. Tak dapat di pungkiri bahwa Bianca senang dengan jawaban Al, walau ia tahu jika perkataan itu bahkan tidak akan bertahan lama. Bianca bisa memastikan bahwa nanti malam atau besok pagi mungkin aily akan berada di tempatnya untuk bertemu Al

Atau mungkin saja kekasihnya itu pulang hanya untuk menemui aily, tidak apa... Bianca akan menyiapkan dirinya

"Terimakasih Al"

Al mengangguk seraya tersenyum, "kewajiban aku... Kamu gak usah kaya gitu"

Rajas mengedarkan pandangannya, sedari tadi ia tidak menangkap sosok arkan, "kemana arkan?bukannya tadi dia ikut? "

Semua orang ikut mengedarkan pandangannya, "Lah iya, kemana tu anak? " Gumam samuel

Al menaikan bahunya acuh

Hingga 10 menit kemudian seseorang masuk ke ruangan Bianca dengan sedikit membanting pintu diikuti arkan dibelakangnya, "kamu engga papa? Ada yang sakit? Kenapa bisa gini huh? "

Kinan mengecek seluruh tubuh Bianca membuat Al yang berada disampingnya berdecak pelan kemudian menyingkirkan lengan Kinan yang bertengger manis pada dahi kekasihnya

"Gak usah pegang pegang bisa? Gue jagain Bianca disini jadi Bianca gak bakalan kenapa napa"

Rasanya arkan dan Kinan ingin tertawa sekeras kerasnya mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Al. Laki-laki itu tak sadar jika ia banyak melukai Bianca, bukan fisik melainkan hati gadis cantik tersebut. Bahkan mungkin saja Bianca bisa lebih aman jika berjauhan dari Al

"Gakpapa Kinan... Aku cuma kecapean" Jawabnya, jangan harap Kinan percaya namun pria itu hanya menganggukkan kepalanya

"Gue mau nginep disini deh, besok bebas kan? " Sheira menatap semuanya, "eh gue ikut deh... Tapi bawa baju ganti dulu, " Sambung manda

"Gue juga.... Mau ambil baju gue sama lo dulu ya.. Ntar gue balik lagi kesini, " Gea menatap Bianca yang dijawab anggukan kepala oleh Bianca

𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT)  tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang