Happy Reading!! 🌞
-
-
-
Seminggu setelah Bianca memberikan kesempatan kepada Al, sikap sang pacar tentunya berubah total. Ia mulai menjauh dari aily dengan tentunya sering berdekatan dengannya. Bianca senang, sungguh! Hanya saja ia terkadang merasa sedikit tidak nyaman, seperti saat ini
"Al jangan liatin terus dong! "
"Liatin pacar sendiri emangnya ga boleh? "
Bianca mendengus malas, ia melanjutkan makanannya yang tertunda dan bersikap seolah olah tidak ada apa apa. Al yang melihatnya terkekeh gemas, mengusak surai lembut Bianca sembari menatap lamat gadis di hadapannya
"Aku bahagia, terimakasih"
"Terimakasih telah bertahan"
Tatapan Al terlihat menunjukkan pancaran cinta yang teramat banyak terhadap sosok Bianca. Tentunya akan ada seseorang yang merasa tidak adil kepadanya, dendam yang timbul karena rasa iri dan sebuah kebencian yang membuncah kepada sosok Bianca yang bahkan hanya ingin merasakan setitik kebahagiaan bersama Al
"Al? "
Al tersadar dari lamunannya, ia tersenyum teduh. Senyum yang hanya di tunjukkan pada sosok Bianca dan tentunya aily
"Kenapa? "
"Tadi kaya ngelamun, ngelamunin apa emang? "
Al membuat postur tubuh seakan berpikir membuat Bianca yang tengah makan memfokuskan dirinya pada Al, "minggu depan jalan jalan gimana? "
Bianca tersenyum sumringah, setidaknya dia mempunyai sebuah kenangan yang akan di bawanya nanti, "oke, cuma kita berdua kan? "
Al mengangguk yakin, " Hanya kita berdua "
Kegiatan Bianca di sekolah hanya sebatas bertemu teman temannya lalu ke kantin untuk mengisi perut kosong mereka, selebihnya bermain dan membuat kenangan sebelum akhirnya mereka berpisah karena menimba ilmu ditempat yang mungkin akan jauh dari satu sama lain
"Bye Bianca gue pulang duluan ya! " Teriak gea yang di jawab acungan jempol dari Bianca. Ia melirik ke arah bangku Al, laki-laki itu bahkan tidak terlihat setelah jam istirahat berakhir. Entahlah dia bolos kemana dia juga tidak tahu
Bianca berjalan santai ke luar kelas banyak teman seangkatan dan adik kelasnya yang menyapa dirinya hangat. Bianca tersenyum seraya mengangguk lalu kembali berjalan dengan bersenandung kecil
Bianca berdiri di pinggir jalan menunggu sopir rumahnya menjemputnya. Namun seseorang menarik paksa dirinya membuat Bianca sedikit meringis tatkala tangannya ditarik cukup kuat secara tiba-tiba
"Apaansih aily! "
Bianca melihat gadis di depannya dengan tatapan bingung. Nafas aily tidak beraturan seperti menahan amarah, matanya juga terlihat sembab, sepertinya dia habis menangis. Bianca mengerutkan keningnya, selama beberapa detik mereka saling diam dan tidak ada satupun yang membuka pembicaraan
"Ngapain narik narik? Gue mau pulang. "
Bianca membalikkan badannya hendak kembali ke tempat asalnya. Walaupun masih dalam arah jalan yang sama, namun tetap saja ia merasa tidak nyaman jika menunggu sopirnya disini, terlebih lagi bersama aily
"Berhenti melangkah atau gue dorong ke jalan? "
Bianca membalikkan badannya menatap terkejut pada aily, mengapa gadis tersebut sangat berani?
Aily mendekat ke arah Bianca, ia menatap Bianca nyalang. Terlihat banyak sekali kebencian di sorot matanya. Bianca mendengus, apa gadis di hadapannya menyangka dia akan takut padanya? Teriakkan kata tidak di depan telinga aily sekarang juga
"Gue benci sama lo! "
"Jijik sama lo! "
"Lo ngerebut Al dari gue! "
"Orang yang gue sayang! "
"Sekaligus tunangan gue! "
"Jalang! Lo gak pantes buat Al"
Ucapnya dengan ter-engah engah. Bianca tidak mengerti tujuan aily menariknya kesini, apa hanya untuk mengatakan hinaan hinaannya itu? "
"Keknya lo gak punya kaca di rumah. Mau gue beliin? "
Perkataan Bianca sukses membuat aily semakin murka, " Lo yang ngerebut semuanya dari gue! "
"Udah? " Tanya Bianca santai, membuat seseorang di depannya melotot tajam
"Jauhin Al! Gue peringatin ke lo!" Tunjuk aily didepan wajah Bianca. Bukannya takut, Bianca malah semakin berani dengan gadis didepannya. Ia mendekat kemudian tersenyum miring, "kalo gue engga mau? "
Aily menatap benda benda di sekitarnya membuat Bianca mengerutkan keningnya heran, " Gue bakalan nabrakin diri kesana! "Tunjuknya pada jalanan yang tengah ramai lancar dengan kendaraan
Tidak! Aily sudah melangkah mendekati jalan yang tengah ramai ramainya dengan kendaraan yang berlalu lalang. Bianca menatap aily panik, bagaimanapun juga Bianca masih punya hati melihat manusia satu itu tertabrak di depan mata kepalanya sendiri tanpa ada usaha untuk menolongnya walaupun tidak dapat dipungkiri dia ingin aily menghilang dari kehidupan Al dan dirinya
Bianca menarik tangan aily, namun sayang tenaga aily sedikit lebih kuat daripada dirinya, mengingat kondisi Bianca yang semakin hari semakin melemah membuatnya sedikit merasa kesusahan menghadapi aily yang masih saja menarik dirinya pada jalan raya disana
"LO MAU NGAPAIN BANGSAT! GILA LO!! " Bianca mencaci gadis didepannya yang bahkan terlihat gila dimatanya. Hanya karena dia teramat terobsesi pada Al membuatnya seperti ini? Gila, itu menakutkan
"GUE GAK PEDULI!! GUE MAU LO JAUHIN AL!! " Terjadi adegan saling tarik menarik disana. Aily yang menarik dirinya ke arah jalan dan Bianca yang menarik aily untuk tetap diam dalam posisi atau bahkan sedikit menjauh dari jalan. Bianca berharap ada seseorang melihat mereka kemudian membantunya, namun nihil tidak ada siapapun yang tengah berjalan disana
"GILA LO! JANGAN GINI BEGO! " Bianca tetap berusaha menarik aily menjauh dari jalanan, matanya mulai berkunang-kunang
"LEPASIN GUE BANGSAT! LEPASIN ANJING!! "
Bianca merasakan jantungnya berdegup kencang, sial tangannya basah karena terlalu panik membuat genggaman itu perlahan mengendor hingga terlepas begitu saja
Hingga suara benturan keras dan pekikan orang orang terdengar hingga telinga Bianca
Itu sangat jelas, bagaimana orang orang disana berteriak histeris termasuk sang pengendara mobil yang melotot kaget
Sosok tersebut terpental jauh ke pinggir jalan setelah tertabrak sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan sedikit tinggi. Bianca merasakan jantungnya berhenti waktu itu juga. Kecelakaan itu, ia menyaksikannya sendiri
Pandangannya semakin memburam dan tangannya mendingin. Apa apaan itu? Ia masih belum sadar atas keterkejutannya, banyak orang berlari menghampiri aily yang tengah berbaring bersimbah darah disana
"AILY!!!! "
Al berlari ke arah aily, melewatinya begitu saja seakan Bianca tak nampak disana
Ini kacau
Ah bukan, sangat kacau...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT) tahap revisi
أدب المراهقينBerkisah tentang kisah cinta 2 insan yang saling mencintai Bianca dan alvares, namun cinta itu tidak berlangsung lama karena datangNya orang ketiga diantara mereka yaitu mantan kekasih dari lelaki bernama alvares . Berbagai rintangan yang telah Bian...