𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟐❀.・゜゜・

131 68 2
                                    


"Makan ni makan, ntar lu di jalan pengen makan lagi"

"Minjem duit dulu ya, dompet gue di mobil"

"AYO AYO YANG MAU PIPIS IKUT GUE! "

"Woi sheila! Gue ikut! "

"Ken, Gea mau jajan gorengan"

"Al mau makan? Aily suapin ya? "

Bianca mengorek telinganya pelan, teman temannya ini sangat berisik hingga warung tersebut terasa seperti sangat ramai padahal hanya ada mereka ber sepuluh. Ia melirik Al yang tengah di suapin oleh aily membuatnya menghembuskan nafasnya pelan

Seseorang menyodorkan makanan kepadanya, itu arkan. Bianca menerimanya dengan senang hati hingga arkan tersenyum cerah, "Makan, nanti minum obatnya" Ia berbisik pelan dan dijawab anggukan kepala Bianca

Tak menyadari jika Al sedari tadi memperhatikan dua insan yang tengah berbicara itu, aily menatap sinis Bianca lalu menatap Al yang tengah menatap Bianca pula

"Bianca kurang ajar kan Al? Dia berani berduaan sama arkan pas kamu disini"

Al melirik aily sebentar, "Gapapa, lagian salah aku juga malah sama kamu disini, oh ya.. Aku kesana dulu" Ucapnya menunjuk Bianca lalu beranjak menjauh dari aily

"Ta-tapi Al?!! " Ia memukul meja disana pelan, "sialan"

Gea terkekeh pelan membuat aily mengalihkan pandangannya pada Gea yang entah sejak kapan duduk disampingnya

"Untung hari ini Al pinter, lagian... Lo siapa sih pengen ikut acara kita? "

Aily menatap sinis Gea, setelah itu pergi menjauh hingga membuat Gea tertawa. Ken datang mendekatinya terheran heran, "kamu ngapain ketawa sendiri? "

Gea mengendikan bahunya sembari tersenyum, "Eh sini makanannya"

-

-

-

Bianca merasakan perutnya mual, saat Al mendekat ke arahnya, ia dengan spontan berlari ke toilet disana untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganjal di perutnya

Al mengerutkan keningnya, Bianca menjauhinya? Al mengerti jika Bianca marah karena kedekatannya dengan aily, namun dengan kabur dirinya tidak akan menyelesaikan masalah bukan?

Ia pergi menyusul Bianca dengan amarah yang tersulut, namun seketika amarahnya itu hilang tatkala melihat Bianca tengah mengatur nafasnya

"Kamu muntah? "

Bianca mengangguk lemas, "bisa bawain obat aku? "

Al mengangguk, namun saat ia berbalik dilihatnya arkan yang berlari membawa obatnya, "Nih obatnya, udah makan kan tadi? "

Bianca mengangguk

Mereka duduk di kursi terdekat disana, Bianca mulai meminum obatnya, ia duduk diapit oleh arkan dan Al yang tengah menatapnya

"Enakan? "

"Enakan? "

Al dan arkan saling berpandangan membuat Bianca tertawa kecil karena reaksi mereka yang sama. Al mengalihkan pandangannya merasa kesal kenapa kekasihnya begitu di sayang oleh arkan, bahkan pria itu lebih dekat dengan kekasihnya dibandingkan dengan dirinya sendiri

Arkan sendiri menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap Bianca khawatir, inilah sebabnya ia ingin ikut piknik, ia sangat khawatir dengan kondisi Bianca

Bianca tersenyum kemudian mengangguk, "iya, udah enakan.. Ayo kembali ke mobil lagi.. Yang lain mungkin udah nunggu"

Mereka mengangguk, Bianca bangkit dari duduknya dan seketika dua tangan menahan kedua tangannya juga

𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT)  tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang