Happy Reading!! 🌞
-
-
-
"Hmm ada yang gak bilang bilang sama kakek"
Bianca Memanyunkan bibirnya, ia beringsut mendekati Sang kakek kemudian memeluknya erat, "ishh, bukan gitu kek... "
Kakeknya hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum maklum, ia mengusap rambut Bianca kemudian menyuruhnya istirahat
Tentu saja Al pun menginap disana
"Besok pagi bunda bangunin, kita ke makam oma"
Bianca mengangguk kemudian pamit kepada semuanya untuk pergi ke kamarnya
-
-
-
Keesokan paginya mereka pergi ke pemakaman oma Bianca. Tadinya Bianca ingin bersama Sang kakek, namun keluarganya menggodanya untuk pergi bersama Al saja. Hingga akhirnya Bianca sekarang tengah duduk disamping Al yang tengah menyetir.
Bianca merasakan pusing menderanya, perlahan ia merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Dengan cepat, ia mengusapnya dengan lengan baju nya, untung saja ia memakai setelan berwarna hitam
Al menyadarinya, ia melirik ke arah Bianca, "kamu kenapa? "
"I-ingus! Hehe iya ingus Al aduhh" Kemudian ia memperagakan kebanyakan orang ketika sedang flu
Al mengalihkan pandangannya pada Bianca, "kemaren terlalu malem ya pulangnya, jadinya kamu masuk angin.. " Ucapnya. Raut khawatir terpasang di wajah Al membuat Bianca mau tak mau melengkungkan senyumnya. Al menepikan mobilnya, mengubah duduknya menjadi menghadap Bianca kemudian memijat kening kekasihnya itu
"Bawa obat gak? Minum obat dulu biar enakan"
Bianca mengangguk, ia merogoh tasnya dan mengeluarkan obat-obatnya, Al sendiri keluar untuk membeli air minum
Al kembali dengan sebotol air ditangannya, menyerahkan pada Bianca seraya menatap heran semua obat yang terlihat
"Kok banyak banget? Obat apa aja emangnya? "
Bianca memegang salah satu obat, kemudian tersenyum pedih, "obat sakit kepala, sisanya vitamin" Jawabnya, Al mengangguk mengerti, "kalo pusing banget tidur aja, nanti aku bangunin"
Bianca mengangguk, sejujurnya ini sangat menyakitkan. Kepalanya terasa berputar dan seisi lambungnya serasa akan keluar. Kemarin kemarin dia tidak seperti ini padahal
Bianca mulai mencari posisi nyaman, namun berkali-kali ia memegang lehernya karena terasa sakit. Al mencari bantal leher miliknya di kursi belakang kemudian memasangkannya dengan telaten pada leher kekasihnya itu
"Makasih Al... " Bianca tersenyum menerimanya
Al mengacak rambut Bianca seraya tersenyum, "tidur yang nyenyak ya... Nanti aku bangunin kalo udah nyampe"
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT) tahap revisi
Подростковая литератураBerkisah tentang kisah cinta 2 insan yang saling mencintai Bianca dan alvares, namun cinta itu tidak berlangsung lama karena datangNya orang ketiga diantara mereka yaitu mantan kekasih dari lelaki bernama alvares . Berbagai rintangan yang telah Bian...