𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟑𝟓❀.・゜゜・

121 57 0
                                    

Haloo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya

Happy Reading!! 🌞

-

-

-

Al tengah mengusap lengan seseorang yang entah tertidur atau hanya sekedar menutup matanya. Dia menatap sendu aily yang diam tak bergerak. Rasa bingung tengah melanda hatinya. Satu sisi dirinya merasa percaya perihal Bianca yang mencelakai aily, namun disisi lain dirinya seperti ada keraguan di hatinya

Bianca tidak mungkin seperti itu, begitulah kira kira

"Al hiks... Gelap... "

Al tersadar dari lamunannya, ia beringsut memeluk aily kemudian mengecup pelipis gadis kecil itu, " Tidak apa, aku disini oke? Tenanglah "

Bukannya reda, tangisan seseorang di pelukannya itu malah semakin menjadi-jadi, "aku semakin sulit buat dapetin Al, masa depanku hancur Al, aku beban, aku gak bisa apa apa" Ucapnya sembari terisak

"Tenanglah, aku akan mencarikan pendonor mata untukmu, oke? Sabarlah sebentar.. " Al mengusap pipi aily yang basah karena sedari tadi gadis itu tak berhenti menangis

-

-

-

4 hari berlalu, kondisi Bianca perlahan mulai membaik membuat arkan dan Kinan dibuat senang olehnya. Setelah 3 hari terakhir 2 orang yang berbeda usia itu uring-uringan hingga membuat teman-temannya mengernyit keheranan

"Sekolah arkan, meskipun udah bebas juga" Kinan memandang arkan yang tengah asyik mengusap kepala Bianca, "oke, titip Bianca ya nan" Kinan mendengus sebal" Tanpa di suruh juga gue bakalan jagain Bianca bodoh! "

Arkan terkekeh pelan, ia melambaikan tangannya kemudian hilang dibalik pintu

Kinan memandang Bianca yang masih belum sadar, "kamu lihat? Ada seseorang yang sangat senang dengan kondisi kamu yang membaik, tetap bertahan ya..."

-

-

-

"Fiks ini ada yang gak beres sama Bianca! " Manda menggebrak meja di depannya membuat beberapa orang di dekatnya mendengus sebal dengan tingkahnya barusan

"Tanya sama si arkan, dia pasti tau sesuatu" Ken melirik arkan yang menundukkan kepalanya, lama lama juga bakalan terbongkar bukan?

Arkan mendongak , betapa terkejutnya dia tatkala semua orang di meja sana menatapnya menyelidik," A-apa? "

"Bianca dimana! Gue tanya baik baik sebelum gue sleding! " Gea menatap tajam arkan

Arkan mengusap wajahnya kasar, "Gue gak tau beneran" Setelah berbicara seperti itu, sebuah notifikasi masuk kedalam ponselnya. Arkan merogoh ponselnya, ia melihat apa yang masuk, sedetik kemudian ia tersenyum sumringah dan kemudian meninggalkan semua orang disana dengan rasa bingung mereka

"Ikutin ikutin ayo cepett!! " Gea menarik narik tangan semua orang disana

Arkan dengan cepat melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi. Ken yang mengikutinya pun sedikit kewalahan dengan cara menyetir arkan yang sangat kencang seakan menantang maut

𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT)  tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang