9. Unfortunately... yes

359 15 0
                                    

Musim dingin hampir berakhir dan salju hampir meleleh semuanya di jalanan. Kini, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Neiva sudah terlihat berolahraga dengan lari pagi di sekitar kompleks perumahannya. Tidak sendirian, tapi ditemani anjing Golden Retriever-nya yang berwarna coklat keemasan, Hunter.

Awalnya, Neiva masih berlari kecil dengan santai sambil mendengarkan lagu melalui headsetnya, sementara tangan kanannya memegang tali panjang yang melilit pada pakaian Hunter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya, Neiva masih berlari kecil dengan santai sambil mendengarkan lagu melalui headsetnya, sementara tangan kanannya memegang tali panjang yang melilit pada pakaian Hunter. Namun, tiba-tiba saja Hunter berlari dengan kencang sambil menggonggong.

"Hunter! Hunter!"

Neiva berteriak terkejut sambil berlari mengikuti langkah Hunter yang sangat cepat. Ia terus memanggil anjingnya yang terus saja menggonggong. Sampai akhirnya langkah Hunter pun mulai melambat saat mereka berpapasan dengan seorang laki-laki yang tengah bersama anjing Golden Retriever-nya yang berwarna putih.

 Sampai akhirnya langkah Hunter pun mulai melambat saat mereka berpapasan dengan seorang laki-laki yang tengah bersama anjing Golden Retriever-nya yang berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neiva yang cukup terkejut masih berupa mengatur pernafasannya karena Hunter yang membuatnya berlari dengan kencang barusan. "Hai, Gavin?" sapanya sedikit canggung, entah kenapa.

"Hai," sapa Gavin balik sambil tersenyum lebar. Kemudian, tatapannya beralih pada anjing milik Neiva yang memiliki jenis ras yang sama dengan miliknya. "Itu anjingmu?"

Neiva menatap Hunter dan Gavin bergantian sambil tersenyum lebar. "Ya, begitulah." Kemudian, tatapannya beralih pada anjing yang ada di samping Gavin sambil terkekeh kecil. "Aku rasa aku tahu kenapa Hunter berlari cepat barusan," ujarnya lagi setengah bergumam.

"Nama anjingmu Hunter?" tanya Gavin.

"Ya." Neiva mengangguk sambil tersenyum. "Siapa nama anjingmu?"

"Bree," jawab Gavin cepat. "Dia betina."

Neiva tersenyum lebar sambil menatap Bree. "Halo, Bree. Aku kenalkan, dia adalah Hunter-ku," ujarnya seolah-olah mengajak bicara Bree dan Hunter.

Namun, senyum lebar Neiva tiba-tiba hilang saat Hunter yang tiba-tiba mencium dan menjilat kepala Bree hingga kemudian bergulat lidah dengan Bree secara terang-terangan. Begitu pula dengan Gavin yang sekarang juga membeku di tempatnya melihat kedua anjing itu menunjukkan keintiman mereka secara terang-terangan di depan para pemiliknya.

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang