Miss Antagonist - HBS #2

PROLOGUE

Di bawah tenda silver yang terletak di pekarangan belakang rumah Delwyn yang sangat luas, terdengar musik-musik berkumandang dengan keras. Pernikahan Aldric dan Kylie cukup ramai, walaupun hanya rekan dan saudara-saudara yang datang. Dari pagi sampai malam, pesta musik tidak pernah surut. Tamu silih berganti datang untuk memberikan selamat pada Aldric dan Kylie.

Selain itu, pesta pernikahan pada malam hari semakin meriah saat ternyata Jace Hugh—penyanyi terkenal diAustralia—datang untuk turut memeriahkan pesta pernikahan. Ia juga turut membawa kekasihnya yang semua orang sudah ketahui, Neiva Armani, aktris papan atas di Sydney.

Tak hanya dua selebriti itu yang datang. Ada juga anak dari teman Kylie, Adellois Everleigh, seorang aktris pendatang baru yang juga turut hadir karena diundang Kylie malam ini.

Awalnya, Gavin hanya meminta orang tuanya untuk berpesta dengan sederhana saja. Tapi, Kylie tetap mengundang Jace. Jujur saja, lagu-lagu Jace bukanlah genre lagu favorit kesukaan Gavin. Jadi, malam ini ia terlihat tidak seperti kebanyakan tamu yang sedang berpesta. Bahkan, teman-temannya yang datang saja juga ikut bernyanyi bersama Jace.

Sementara itu, di ujung tenda, seorang perempuan dengan dress ketat warna pinknya tengah menikmati musik yang dinyanyikan. Bahkan, ia tersenyum kecil dan pandangannya terlihat lurus menatap Jace yang tengah menyanyi.

"Adellois." Tiba-tiba seorang perempuan lainnya dengan dress pink menghalangi pandangan perempuan itu. "Benar, kan?" tanyanya lagi dengan senyum lebarnya.

"Panggil Adell saja tidak apa-apa," timpal perempuan yang diajak bicara dengan tersenyum.

"Aku Neiva Armani," ujar perempuan di depan Adell sambil mengulurkan tangan kanannya dan tersenyum lebar. "Aku kekasihnya Jace," lanjutnya lagi dengan nada bangga.

Adell tersenyum geli, namun ia tetap menjabat tangan Neiva sekilas. "Semua orang di Australia pasti tahu kalau kau adalah kekasihnya Jace," ujarnya.

Neiva terkekeh mendengarnya. "Boleh aku duduk disini?" tanyanya dengan menunjuk tempat duduk di depan Adell.

Masih dengan tersenyum, Adell mengangguk kecil. Merasa diperbolehkan, Neiva pun duduk di tempat duduk yang ia mau. Setelah itu, Adell kembali menikmati pertunjukan Jace di depan panggung.

Entah kenapa Neiva tidak nyaman ketika ia ada di depan perempuan yang tengah menikmati pertunjukan kekasihnya. Ia cemburu. Dan tentu saja takut kalau Adell menyukai Jace. Walaupun, yah, Neiva tahu kalau Jace memiliki banyak fans perempuan.

"Aku suka semua lagu Jace!" seru Neiva tiba-tiba.

Pandangan Adell teralihkan ke Neiva yang tengah menatapnya sembari tersenyum lebar. Adell terkekeh kecil. "Ya, tentu saja. Aku juga menyukai semua lagunya," ujarnya yang entah kenapa terkesan sangat elegan di telinga Neiva.

Neiva terkikik sambil mengangguk-angguk. Sementara Adell kembali menikmati pertunjukan Jace lagi.

"Semua orang tahu kalau kau adalah kekasih Jace," ujar Adell tiba-tiba, tapi pandangannya masih lurus pada Jace di depan. Sementara Neiva menatap Adell lurus-lurus.

"Tapi, semua orang juga tahu kalau hubunganmu dengan Jace ditentang oleh orang tuamu, Nona Antagonis," ujar Adell lagi sambil menatap Neiva dan menekankan kalimatnya saat memanggil sebutan Neiva di dunia peraktingan.

"Pardon me?" sahut Neiva yang sedikit aneh mendengarnya sekaligus kesal tiba-tiba permasalahan itu diungkit.

Neiva tak menyangka ia diberikan senyuman sinis oleh Adell sebelum ia berdiri dan menatap Neiva dengan tatapan merendahkan. "Tolong beritahu aku kalau hubungan kalian benar-benar sudah tidak berhasil. Setelah itu, aku yang akan menjadi kekasih Jace," ujar Adell secara mengejutkan yang kemudian langsung melenggang pergi.

Selama beberapa saat, Neiva membeku di tempatnya saat mendengar perkataan Adell barusan. Ia mencoba untuk sabar supaya emosinya tak meluap. Tapi, entah kenapa ia tak bisa mengontrol kedua kakinya lagi untuk berdiri dan melangkah menghampiri Adell yang sudah berjalan ke luar tenda.

"Hei, kau!" Neiva berteriak memanggil Adell. Sementara beberapa orang yang berada di luar tenda juga ikut menoleh karena suara kerasnya yang mengundang perhatian.

Neiva menghampiri Adell yang sudah berhenti dan berdiri membelakanginya. Ia langsung menarik Adell supaya langsung menghadapnya.

"Ulangi perkataanmu lagi tadi!" desis Neiva tajam pada Adell.

Adell tersenyum sinis. "Tolong berikan Jace padaku. Kalian tidak cocok bersama. Jace akan lebih serasi saat bersamaku."

PLAKKK.

Neiva sudah tidak bisa menahan tangan kanannya yang sudah langsung melayang untuk menampar Adell. Beberapa orang di sekitar mereka turut terkejut melihatnya dan saling berbisik.

"Benar-benar tidak tahu malu," gumam Neiva dengan penuh amarah.

"Asal kau tahu saja, Jace mencintaiku, begitu pula dengan aku. Kami sama-sama mencintai!" seru Neiva memberikan penegasan.

"Oh, ya?" sahut Adell dengan tatapan merendahkan dan sinis. "Kalau begitu, aku akan membuatnya tak mencintaimu lagi—"

"KAU—"

"AWHHH!"

Neiva langsung terdiam membeku saat tiba-tiba saja Adell jatuh ke belakang dengan sendirinya saat kedua tangannya bahkan belum menyentuh tubuh Adell. Beruntungnya, ada seorang laki-laki yang langusng menangkap Adell dan Neiva mengetahuinya sebagai Gavin, anak Kylie.

Hah, beruntung? Justru itu sangat mengejutkan Neiva. Ia belum menyentuhnya, tapi Adell sudah jatuh duluan.

Apa-apaan ini? Kenapa orang jahat selalu dapat pertolongan? Apalagi seperti Adell yang benar-benar munafik. Ini benar-benar mengesalkan.

——————————————————————————
Tbc.
Friday, 30 September 2022

Buat kalian para pembaca baru, aku rekomendasikan kalian untuk baca seri pertama dari Handsome Brotherhood, karena kalian bisa tahu siapa sih yang menikah di part ini, siapa itu Gavin dan juga teman-temannya, juga part-part awal cerita ini berada di timeline yang sama dengan seri sebelumnya😉

Happy reading❣️