18. Mistaken

377 12 0
                                    

Setelah penerbangan yang menghabiskan waktu sekitar satu jam, Gavin sampai di rumah keluarganya di Canungra pada malam hari ini. Telat sedikit saja, ia pasti akan melewatkan acara makan malam keluarga mereka. Malam ini adalah pertama kalinya ia bertemu Kylie setelah terakhir kali keduanya berdebat kecil mengenai Adell.

"Jadi, intinya kalian masih belum menemukan Allcia?" tanya Aldrich memastikan, karena dia khawatir setengah mati. Sejak hari pertama Allcia pergi sampai sekarang, Gavin pun memberikan informasi terbaru tentang keadaan Allcia yang ia tahu.

"Yang lain belum bertemu, tapi aku sudah," jawab Gavin dengan nada serius.

"Apa maksudmu?" tanya Kylie.

"Saat di Munich kemarin, kelihatannya Allcia memang menginap di rumah Reed. Dan sepertinya dia tahu kalau kami mencarinya. Jadi, dia memintaku bertemu empat mata dan berbincang," jelas Gavin.

"Jadi, Reed tahu semuanya tentang kenapa Allcia pergi, bukan? Kenapa kau tidak menghubungi Reed saja?" tanya Aldrich.

"Aku sudah berusaha, tapi mereka benar-benar tidak menjawabnya," jawab Gavin yang juga merasa kecewa. "Allcia berkata ini ada kaitannya dengan Kin dan Pelagios. Dia yang memintaku untuk menyuruh yang lainnya berhenti mencarinya."

"Astaga." Aldrich mengusap wajahnya dengan sedikit kasar dan memijit pelipisnya yang merasa pusing.

"Anak itu memang sering sekali pergi dari rumah dari dulu. Dia selalu saja memendam semua pemikirannya sendirian tanpa mencoba untuk mendiskusikannya dengan yang lain." Kylie hanya dapat menenangkan Aldrich dengan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Dad, kurasa kita turuti saja permintaan Allcia. Karena sekarang aku yakin dia sudah ada dimana," ujar Gavin.

"Dimana? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" tanya Kylie.

"Kelihatannya dia ada di Corfu untuk menemui Pelagios. Awalnya hanya tebakan, karena ia berkata harus menemui Pelagios bagaimanapun caranya. Dan aku semakin yakin saat aku mengecek keberangkatannya kemarin," jelas Gavin.

"Aldrich, mari kita percaya pada Allcia saja, oke? Aku yakin dia tidak akan membahayakan dirinya sendiri," ujar Kylie pada Aldrich dengan lembut.

"Mari kita juga berharap supaya Allcia cepat pulang saja," ujar Gavin menenangkan orang tuanya.

Di tengah perbincangan malam mereka, ponsel Gavin yang ada di saku celananya bergetar tanda ada pesan masuk di ponselnya. Ternyata pesan dari Adell yang menanyakan keberadaannya sekarang. Gavin pun beranjak dari kursinya untuk menjauh dari meja makan.

"O iya, Gavin, bagaimana kabar Adell?" tanya Kylie menghentikan langkah Gavin.

Entah kenapa rasanya aneh membahas Adell sekarang, terlebih dengan Kylie. Gavin memang sedang bertengkar dengan Adell sekarang, tapi ia tidak ingin membicarakan itu.

"Malam ini aku akan tidur disini," ujar Gavin pada akhirnya. Setelah itu, ia pergi masuk ke ruangannya yang ada di lantai dua.

"Pasti terjadi sesuatu di antara mereka," ujar Kylie dengan yakin pada Aldrich.

"Kenapa kau bisa berkata seperti itu?" tanya Aldrich.

"Semua sudah tahu kalau Gavin dikait-kaitkan dengan kabar aktris Neiva dan penyanyi Jace berpisah, karena saat itu Gavin bersama Neiva. Jadi, aku berspesikulasi mungkin Adell cemburu padanya dan sekarang mereka sedang bertengkar?"

"Darimana datangnya spesikulasimu itu?" tanya Aldrich terkekeh geli.

"Perasaan seorang ibu." Kylie mengendikkan bahunya dengan ringan. "Aku yakin perasaanku tidak akan pernah salah."

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang