10. At the Party

368 14 0
                                    

Malam hari yang cukup ramai di aula perusahaan manajemen Collin dengan lagu keras yang menggema dan lampu-lampu berwarna-warni di seluruh ujung ruangan. Beberapa orang tengah datang sambil bercengkerama bersama. Mereka berasal dari kalangan selebriti, pejabat perusahaan, maupun teman mereka yang diundang.

Neiva yang malam ini mengenakan dress santai berwarna oranye lengan panjang dengan potongan dada yang rendah terlihat baru saja masuk ke aula bersama Alex yang berjalan di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neiva yang malam ini mengenakan dress santai berwarna oranye lengan panjang dengan potongan dada yang rendah terlihat baru saja masuk ke aula bersama Alex yang berjalan di sampingnya. "Berjanjilah padaku jangan membuat keributan disini," ujar Alex tepat di samping telinga Neiva.

Neiva menghela nafasnya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Sudah kubilang, bukan? Aku akan semakin bereaksi kalau dia yang memancingku," ujarnya kesal membahas Adell.

"Iya, aku tahu itu. Tapi, kau juga harus pikirkan karirmu. Kalau kau terus menerus membuat skandal buruk, semua orang akan memberi label buruk padamu. Jadi, usahakan untuk tidak membuat semuanya kacau," jelas Alex berceramah untuk yang kesekian kalinya.

"Iya, aku mengerti," balas Neiva dengan nada malas.

"HEI!" Tiba-tiba seorang laki-laki berseru dengan riang dari depan Neiva dan Alex.

Di dunia selebriti Neiva, baru kali ini dia memberi label 'toxic people' pada dua orang, yaitu Adell dan Antonio. Adell karena kemunafikannya dan Antonio karena mulut manisnya yang membuat Neiva jijik. Dan laki-laki itu kini tengah menghampirinya dengan senyum lebarnya.

"Senang melihatmu malam ini, Neiva Sayang," ujar Antonio dengan nada bicara yang membuat Neiva merasa jijik seketika.

"Hanya Neiva. Tidak ada tambahan lainnya," sahut Neiva penuh penegasan.

Antonio mengangguk sambil tersenyum miring. "Itu terserah padaku, Neiva Sayang." Mendengarnya benar-benar membuat Neiva hampir muntah sekarang juga.

"Neiva!"

Saat Neiva benar-benar merasa jijik pada Antonio, seorang laki-laki memanggil Neiva dengan nada yang bersahabat. Hanya dari suaranya saja Neiva sudah tahu siapa laki-laki itu.

"Aidan!"

Neiva tersenyum lebar sambil menghampiri Aidan. Langsung saja Neiva memberikan pelukan hangatnya. Ia benar-benar bersyukur Aidan datang tepat pada waktunya. Kedatangan Aidan bisa menjadi alasan untuk Neiva menghindari Antonio.

"Batang hidungmu benar-benar tidak terlihat di Sydney," ujar Neiva setelah melepas pelukannya dan bercengkerama dengan Aidan.

"Aku ada pekerjaan di Indonesia. Aku sudah pernah cerita padamu, kan? Aku bekerja untuk artis yang ingin diambil fotonya olehku," sahut Aidan sambil berjalan bersama Neiva menuju meja bar.

"Wah, rupanya si fotografer ini benar-benar semakin sibuk, ya!" seru Neiva menggoda Aidan dan tertawa bersama.

"Siapa laki-laki tadi?" tanya Aidan sambil menunjuk ke arah Antonio dengan janggutnya sekilas.

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang