28. In the Morning

382 17 0
                                    

Tak sampai lima menit, mobil Gavin sampai di depan pintu gerbang rumah Neiva. Sementara itu, Neiva yang tak kunjung turun dan masih memperhatikan kaca spion mobil justru menyita perhatian Gavin.

"Apa aku perlu menemanimu masuk ke rumah sampai penguntitnya hilang?" tanya Gavin khawatir.

"Ah, tidak perlu. Disini saja sudah tidak masalah," ujar Neiva yang jadi salah tingkah.

"Tunggu dulu!" seru Gavin menghentikan Neiva yang hendak membuka pintu.

"Kenapa?" tanya Neiva menoleh.

"Itu..." Gavin menunjuk pada ujung bibirnya sendiri. "Sepertinya plester di ujung bibirmu terlepas sedikit."

Neiva terkekeh malu. "Ini pasti karena aku yang terlalu banyak makan tadi." Neiva berusaha untuk membetulkan plester di ujung bibirnya.

"Biar kubantu."

Tangan Gavin pun terulur untuk membantu membenarkan posisi plester Neiva. Tanpa disadari Neiva, dirinya hanya terdiam sambil menatap Gavin yang tengah membenarkan plesternya.

"Apa kau selalu baik seperti ini pada semua orang?" tanya Neiva tiba-tiba tepat setelah Gavin selesai membantu.

Gavin terkekeh menatap Neiva. "Apa itu pujian untukku?"

"Mungkin." Neiva mengendikkan bahunya ringan sambil tersenyum. Sementara Gavin jadi tertawa geli.

"Terima kasih," ujar Neiva kemudian di tengah-tengah keheningan mereka sambil tersenyum tulus dan Gavin membalasnya dengan tersenyum balik. "Aku pulang dulu. Hati-hati di jalan dan selamat malam," pamitnya.

"Selamat malam," sahut Gavin tersenyum.

Neiva menggendong Hunter keluar bersamanya. Di luar, ia melambaikan tangannya pada Gavin dan menunggu sampai mobil Gavin tidak bisa dilihat oleh pandangannya lagi, yang tanpa disadari Neiva, seseorang berbaju serba hitam tengah memotret semua kejadian hingga Neiva benar-benar masuk ke rumahnya.

***

Keesokan harinya, Neiva memilih untuk menghabiskan waktu paginya dengan jalan pagi bersama Hunter tak jauh dari kompleks perumahannya. Jujur saja, ia sangat jarang untuk mengelilingi perumahannya yang cukup luas. Dan pagi ini, ia berkesempatan untuk mengelilingi kompleks perumahannya bersama Hunter.

Sebenarnya, karena Neiva yang tidak tahu pergi ke arah mana di sekitar kompleks perumahannya, jadi ia hanya mengikuti Hunter yang menuntunnya. Namun, tak ia sangka, setelah beberapa saat mereka berjalan bersama, mereka sampai di depan rumah dengan garasi terbuka.

 Namun, tak ia sangka, setelah beberapa saat mereka berjalan bersama, mereka sampai di depan rumah dengan garasi terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan rumahnya yang membuat Neiva dan Hunter berhenti berjalan. Tapi, seorang laki-laki yang sedang mengajak bermain anjingnya.

"Gavin?"

Neiva tidak terkejut bagaimana ia bertemu Gavin, karena ia tahu Gavin tinggal di lingkungan ini. Tapi, ia cukup senang menemukan rumah Gavin pada akhirnya.

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang