14. Move On

449 19 0
                                    

Media played : Shontelle – Impossible

——————————————————————————

Tidak. Semuanya terasa begitu cepat. Neiva masih belum bisa mempercayai ini. Ia sulit percaya Jace langsung memutuskannya begitu saja tanpa memberikannya kesempatan untuk menjelaskan apapun.

Sudahsetengah hari Neiva gunakan untuk merenung, membedakan apakah ini kenyataanatau hanya mimpi. Tapi, yang ia dapatkan hanya rasa sakit. Setiap kali iateringat Jace berteriak padanya dengan marah dan kemudian pergi meninggalkannyasetelah memutuskannya, tetes demi tetes air mata keluar dengan deras daripelupuk mata Neiva.

 Setiap kali iateringat Jace berteriak padanya dengan marah dan kemudian pergi meninggalkannyasetelah memutuskannya, tetes demi tetes air mata keluar dengan deras daripelupuk mata Neiva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar telepon Neiva yang berdering sangat keras. Alex sudah meneleponnya lebih dari puluhan kali dari tadi, tapi Neiva tak mengangkatnya sama sekali. Sejak tadi ia masuk ke rumahnya sampai detik ini, ia hanya duduk di samping kolam renang belakang dengan tatapan kosong dan pikiran yang berkecamuk di kepalanya.

Neiva tahu. Kabar ini pasti sudah tersebar luas di internet. Ia dan Jace bertengkar di jalanan publik, pasti semua orang memiliki videonya. Terlebih saat Jace memutuskan hubungan mereka dan kemudian pergi meninggalkannya. Hancur sudah.

Saat Neiva sedang memejamkan kedua matanya dengan mata yang basah dan bibir yang bergetar karena menangis, tiba-tiba saja terdengar bel pintunya berbunyi. Ia sangat ingin mengabaikannya. Tapi, orang di depan rumah Neiva terus saja menekan tombol bel rumahnya secara terus menerus yang membuat telinga Neiva hampir sakit mendengarnya.

Neiva tak punya pilihan lain selain berjalan menuju pintu rumahnya. Dengan langkah yang gontai, Neiva berjalan dan kedua tangan yang seperti tak ada kekuatannya lagi ia membuka pintu rumahnya tanpa melihat siapa yang datang. Ia mengira Alex atau Aidan yang akan ada di depannya. Tapi, ia salah.

"Gavin?"

***

Hening. Tidak ada yang bicara satu sama lain. Tidak ada yang memulai pembicaraan bahkan setelah Gavin diizinkan masuk ke rumah Neiva.

"Jadi..." Neiva memulai pembicaraannya dengan lirih dan Gavin menoleh menatapnya. "Alex yang mengirimmu kesini atau..."

"Aku merasa bersalah karena menyebabkan kesalahpahaman antara kau dan Jace. Dan aku khawatir padamu setelah kejadian tadi pagi. Jadi, aku menghubungi manajermu dan dia memberikanku alamat rumahmu," jelas Gavin dengan pelan.

"Kau tidak perlu merasa bersalah." Neiva menggelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum dengan terpaksa. "Dan jangan khawatir. Aku baik-baik saja," ujarnya lagi tanpa menatap Gavin dari tadi dan hanya tertunduk memainkan jari-jemarinya.

"Bagaimana bisa kau baik-baik saja?" sahut Gavin. "Kedua matamu sembab dan suaramu serak seperti itu. Semua orang yang melihatnya pasti tahu kalau kau baru saja menangis selama berjam-jam."

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang