Keesokannya, Neiva terlihat masih sedikit lemas akibat mabuknya semalam yang cukup berat. Walaupun begitu, Alex sudah berusaha untuk memberikan Neiva obat pengar dan minuman energi.
"Sudah tahu hari ini kau ada syuting pagi sampai siang, kenapa semalam kau mabuk?" tanya Alex yang kesal sebagai manajernya, padahal semalam Alex sudah menyuruhnya untuk langsung istirahat.
"Ini terjadi begitu saja," sahut Neiva yang leher belakangnya masih dipijat oleh Alex.
"Aku harus memberi peringatan pada Aidan, kalau begitu," ujar Alex.
"Ini bukan salahnya. Aku yang memintanya untuk menemaniku," sahut Neiva.
"Hei, Neiva. Apa kau baik-baik saja?" Tiba-tiba Evelyne datang entah darimana menghampiri Neiva dan menyapanya.
"Hei, well... hanya mabuk berat semalam." Neiva tersenyum kecil melirik pada Evelyne sekilas.
"Mabuk? Apa ada masalah?" tanya Evelyne.
Neiva menggeleng sambil berusaha untuk meregangkan tubuhnya. "Sebenarnya bukan masalah buruk."
"Neiva, apa kau sudah siap? Syuting akan dimulai lima menit lagi." Seorang staf dari syuting film menghampiri Neiva.
"Ya, aku akan mempersiapkan diriku sebentar lagi," sahut Neiva sambil mengangguk.
Setelah itu, para perias pun menghampiri Neiva untuk membenahi riasan dan juga rambutnya. Sementara Alex tengah merapikan barang-barang Neiva. Usai dirasa siap, Neiva pun beranjak ke set bersama dengan pemain lainnya.
"Evelyne, bisa kau bantu aku sebentar?" tanya Alex pada Evelyne yang berdiri di sampingnya.
"Kenapa?" tanya Evelyne.
"Aku harus ke toilet dulu. Bisa kau jaga barang-barang Neiva sebentar?" pinta Alex.
"Tentu saja, tidak masalah," jawab Evelyne ramah dan Alex pun langsung berlari kecil menuju toilet terdekat.
Sementara itu, Evelyne berdiri di samping meja tempat barang-barang Neiva diletakkan. Ia memperhatikan ke sekitarnya dan juga Neiva yang masih sibuk syuting.
Kemudian, tatapan Evelyne beralih pada ponsel Neiva yang tidak dimasukkan ke tas. Ia menoleh kesana kemari lagi agar memastikan sekitarnya sepi. Dan ketika dirasa kondisinya aman, ia mencoba untuk membuka ponsel Neiva.
Cukup mudah. Neiva pernah memberitahu kata sandi ponselnya. Jadi, Evelyne dapat dengan mudah membukanya. Kemudian, ia membuka galeri foto di ponselnya, mencari foto-foto Adell dan Antonio. Setelah ketemu, ia langsung mengirimkannya ke nomornya sendiri. Ia menghapus jejak dan merapikan kembali barang-barang Neiva. Selesai.
Tak lama kemudian, Alex datang. "Terima kasih, Evelyne," ujarnya dengan senyum ramahnya.
"Sama-sama." Evelyne tersenyum manis. "Kalau begitu, aku harus pergi dulu. Sampai jumpa." Setelah berpamitan, Evelyne langsung berbalik untuk pergi.
Evelyne mengambil ponselnya dan melihat kiriman foto-foto dari ponsel Neiva tadi. Sekarang, foto-foto Adell dan Antonio ada di tangannya dan ia tersenyum miring. "Sekarang, kalian semua ada di genggamanku."
***
Pukul 11 siang, Neiva baru saja selesai syuting. Namun, itu bukan berarti ia selesai bekerja. Setelah ini, ia harus menuju Wyn's Industry untuk melanjutkan pemotretannya. Jadi, kini ia tengah beristirahat, sementara Alex merapikan barang-barangnya.
Saat Neiva sedang meregangkan badannya, Neiva melihat sosok Gavin yang berjalan ke arah lokasi syuting. Sontak, kedua matanya langsung melebar dan memposisikan dirinya dengan sebaik mungkin. Dan detik kemudian, dua pasang mata mereka saling bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Antagonist - HBS #2
Roman d'amour(COMPLETED) 🔞 Second series of Handsome Brotherhood Neiva Armani. Ketika mendengar nama itu, hampir seluruh orang yang mengerti dunia hiburan telah mengenalnya sebagai tokoh antagonis, sebab peran antagonis yang selalu ia mainkan di perfilmannya. P...