32. I'm Sorry and I Love Him

406 14 0
                                    

Amarah sudah menguasai diri Adell saat ia pulang ke apartemennya barusan. Ia memang tengah menghabiskan waktunya bersama Antonio tadi siang. Tapi, tak ia sangka ia justru mendengar dua teman baik Gavin tengah membicarakan Gavin yang sekarang sedang bersama Neiva. Parahnya, ia tahu betul kalua mereka secara blak-blakan menjodohkan Gavin dengan Neiva.

"Bisa-bisanya mereka berkata seperti itu?!" teriak Adell sambil membanting bantal sofa di apartemennya entah kemana.

Sementara itu, Evelyne daritadi hanya diam mendengarkan amarah dan umpatan Adell. Tepat setelah Keanu dan Kynan pergi dari kafe tadi, Adell langsung meminta Antonio mengantarnya pulang. Kemudian, ia langsung meminta Evelyne untuk datang ke apartemennya.

​"Apa? Neiva lebih terlihat cocok dengan Gavin?!" seru Adell yang sekali lagi mengulang perkataan Kynan dan Keanu. "Tidak! Bukan Neiva! Bukan Neiva, tapi aku! AKU!"

Evelyne berdecak sambil menggelengkan kepalanya jengah. "Apa dengan berteriak-teriak seperti itu, semua akan membaik?" tanyanya sedikit menyindir.

Adell menghela nafasnya sedikit kasar dan sedikit meremas bantal sofanya. "Aku tidak bisa lagi bertindak sesuai dengan rencanaku. Gavin pasti akan selalu menceramahiku setelah mengetahui semuanya. Bahkan, Neiva juga memiliki foto-fotoku dan Antonio. Bisa-bisa saat dia merasa terancam dan sangat kesal padaku nanti, dia akan menyebarkan foto-foto itu."

"Kau hanya perlu berpikir jernih dan menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Itu saja," ujar Evelyne.

"Bagaimana?" tanya Adell penasaran sekaligus gemas.

​"Kau dengar dari Kynan dan Keanu kalau sekarang Gavin sedang sakit, bukan? Kenapa kau tidak ke rumah Gavin saja sekarang?" Evelyne memberikan idenya sambil tersenyum penuh arti.

​"Ah, kau benar juga," gumam Adell.

​"Masalah foto-fotomu dan Antonio, biar aku yang mengurusnya. Bagaimana?"

Adell mengangguk mantap sambil tersenyum puas. "Setuju."

***

Malam hari pukul delapan, Adell terlihat turun dari mobilnya dan melangkah masuk ke pekarangan rumah Gavin dengan elegan dan senyuman manisnya. Sampai di depan pintu rumah Gavin, ia menekan bel pintu dengan perlahan dan menunggu di depan dengan sabar.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampakkan Kynan. Wajah Kynan langsung berubah terkejut dan datar saat mengetahui ternyata Adell yang datang.

​"Hai, Kynan," sapa Adell ramah sambil tersenyum lebar.

​"Gavin masih sakit, ada apa datang kemari?" tanya Kynan.

​"Tentu saja karena ia masih sakit, aku harus menemaninya, bukan?" sahut Adell sambil tersenyum dan kemudian langsung melangkah masuk. Sementara Kynan hanya menatap Adell dari belakang dengan tatapan tak percayanya dan menggelengkan kepalanya jengah tak suka dengan sikap Adell barusan.

"Wow, ada apa kau kemari?" tanya Keanu di dapur yang terkejut saat melihat Adell masuk dengan senyum lebarnya yang menampakkan sebaris gigi atasnya.

​"Kenapa semuanya bertanya seperti itu?" Adell terkekeh geli. "Tentu saja aku kemari untuk menjenguk kekasihku. Bukankah merawatnya juga adalah tugasku?"

Kynan dan Keanu saling tatap sambil terdiam. Mereka bisa saja mengusir atau tidak membiarkan Adell masuk sama sekali, tapi itu tidak mereka lakukan untuk menghargai Gavin.

​"Adell?" Dari belakang Adell, Gavin tampak turun dari tangga sambil memanggilnya.

Adell menoleh menatap Gavin. Sementara Gavin turun dengan langkah yang masih lemah untuk menghampiri Adell.

Miss Antagonist - HBS #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang