2

1.5K 191 12
                                    


9 9 2022

SARANGHAE






Jisoo masuk ke mobil yang sudah di bukakan pintunya oleh supir pribadinya. Setelah sampai di sekolah, Jisoo langsung keluar dari mobil, masuk ke wilayah sekolah tanpa berpamitan dengan supirnya. Jisoo celingukan mencari keberadaan temannya, Chaeyoung.

Sementara Chaeyoung belum datang, Jisoo menunggu, gadis itu duduk disalah satu tempat duduk yang sudah disediakan di sana.

Sesekali Jisoo melirik gerbang, kemudian menatap ponselnya dan bermain game. Entah mengapa pikirannya melayang pada kejadian dimana seniornya membebaskan dirinya dari hukuman. Senyum Jisoo mengembang bersamaan dengan datangnya seseorang yang sejak tadi ia tunggu.

"Oit" Jisoo mendongak, dan berdiri.

"Kau sedang apa disini Ji?" Tanya Chaeng. Jisoo mendelik sebal.

"Menunggumu lah.." Katanya lalu berdiri dan keduanya berjalan berdampingan . Chaeyoung tersenyum dan mengangguk. "Sudah bawa perlengkapanmu?" Tanya Jisoo sembari memainkan ponselnya.

Chaeyoung mengangguk.

"Jaga kesehatanmu Chaeng, kalau lelah istirahat saja oke? Hubungi aku jika ada apa apa."

Chaeyoung tersenyum. "Tentu saja Ji." Mereka berdua lalu berjalan lebih cepat menuju kelas. "Kita tidak segrup kan?" Jisoo mengangguk dan cemberut.

Chaeyoung terkikik melihat wajah sahabatnya.

Chaeyoung dan Jisoo berpisah. Jisoo di pantau langsung oleh sang ketua osis dan itu kebahagiaan untuk seorang Jisoo. Mereka berkumpul dan mendengarkan arahan Senior, termasuk Jisoo. Menatap lekat seniornya yang kini sedang bicara didepan.

'Ya tuhan. Bagaimana caranya agar aku bisa mendekatinya? Wajah dingin menakutkan tapi mengapa terlihat imut juga. Bibir tidak pernah bicara panjang kecuali sedang ada kegiatan sekolah seperti sekarang. Beberapa kali berhadapan langsung dengan senior itu, terlihat jelas kalau senior itu sulit didekati.'

"Jelas semuanya?"

"Jelas Sunbaenim!" 

Kemudian mereka bubar untuk melakukan kegiatan mereka. Jisoo masih berdiri memandangi Jennie didepannya. Ia tersenyum lantas mendekati Jennie.

"Sunbaenim." Jennie menoleh kearah suara, ia melihat Jisoo yang tersenyum kearahnya dan menyerahkan sesuatu. Jennie menatap Jisoo dengan alis terangkat.

"Untukmu." Kata Jisoo. Jennie masih enggan menerimanya. "Sebagai balas budi karena kau telah menolongku kemarin." Kata Jisoo sembari meraih lengan Jennie dan menyimpan pemberiannya pada tangan Jennie. "Sering tersenyum tidak akan membuatmu bangkrut Sunbaenim." Kata Jisoo terakhir sebelum pergi bergabung dengan teman temannya.

Jennie terdiam, ia melirik pemberian Jisoo ditangannya. Coklat? Jennie membolak balikkan coklat tersebut. Iapun mengangkat bahu seakan tidak peduli. Ia membawa coklat itu bersamanya.

"Sejak kapan kau suka coklat?" Serunya dari samping. Jennie menoleh. "Itu ditanganmu?"

"Dari Fans" Sahutnya singkat.

"Ck! Bisakah kau menolaknya saja?" Jennie mengernyit. "Aku tidak suka ada yang melakukan itu padamu Jennie." Keluhnya kesal.

"Aku tidak sejahat itu Irene."

"Kalau begitu aku yang akan melakukannya."

"Hei.. Bisa kau kembali pada kegiatanmu? Tempatmu bukan disini oke?"

Irene berdecak kesal lalu berbalik meninggalkan Jennie. Jennie nampak acuh. Tidak mau berpikir panjang, iapun kembali pada kegiatannya.







SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang