16

838 117 6
                                    

"Ingat loh cerita ini hanya karangan yah, jangan di bawah serius" 😝

Baiklah selamat membaca




SARANGHAE




Jisoo keluar dari mobil Jennie, disusul Jennie diseberang. Ketika Jisoo hendak melangkah, Jennie menahannya. Jisoo menoleh dengan alis terangkat.

"Jalan bersama. Kau datang bersamaku, masa aku kau tinggal? Tidak adil." Katanya dengan bibir manyun.

Jisoo tertegun. "Ekspresi macam apa itu?"

Tidak ingin berdebat, Jisoo menarik tangan Jennie dengan berani lalu melangkah bersama. Awalnya Jennie terkejut, namun kemudian ia tersenyum dan membalas genggaman Jisoo. Mereka berjalan berdampingan. Tidak peduli dengan banyaknya mata yang kini berpusat pada siswa dan siswi pintar itu.

Sampai langkah Jisoo terhenti membuat Jennie ikut berhenti dan mengerutkan kening menatap Jisoo. Jennie mengikuti arah pandang Jisoo, terlihat Rosie dan Lisa tengah bercanda didepan mereka, yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Genggaman Jisoo semakin kuat, dan Jennie melirik tangannya dan Jisoo bergantian.

Jennie membalas menggenggam lengan Jisoo dengan tangannya yang menganggur.

"Chu.." Panggil Jennie lembut. Jisoo masih diam, dan Jennie mulai kawatir pada gadis itu, tangan Jisoo gemetar pada genggaman Jennie.

"Hei.. Tenanglah.." Jennie mengusap pundak Jisoo sedikit kasar agar gadis itu tersadar.

Jisoo memegang kepalanya yang kembali berdenyut. "Chu kau tidak apa apa? Kepalamu kenapa, apa sakit? Chu bicaralah.."

Jisoo melepas genggamannya pada Jennie dan berlari menjauhi Jennie. Wajah Rosie membuatnya tersiksa. Ia tidak bisa melihat wajah itu. Bagaimana wajah itu telah mencuri wajah sahabatnya. Jisoo masih tidak percaya akan takdir yang begitu pandai memainkan perannya.

Jennie tersentak ketika Jisoo melepas genggamannya dan memilih berlari meninggalkannya. Ia menatap Jisoo prihatin, gadis itu tersiksa dan tambah tersiksa atas kehadiran siswa pindahan Aussie itu.

Jennie hanya menatap punggung gadis itu tanpa berniat mengejar. Jisoo mungkin butuh waktu sendiri.

Setelah kepergian Jisoo, Jennie menghampiri Lisa dan Rosie yang tak jauh dari ia berdiri.

"Kapan kau akan menunjukkan wajah siswa yang bernama Chaeyoung padaku Lisa? Kau tau aku sangat penasaran."

"Aku tidak memiliki fotonya. Hanya gadis itu yaang memilikinya." Lisa nampak berpikir sebentar. Jari telunjuknya mengetuk dagunya berkali kali. "Atau kita bisa mencarinya di sekolah. Ayo kita cari data siswa kelas sepuluh di kantor guru."

"Ahh kenapa tidak terpikirkan dari kemarin, ayo sekarang kita pergi kesana." Kata Rosie antusias.

"Tidak Rosie, sebaiknya jangan sekarang. Maksudku sebentar lagi kita akan mengikuti pelajaran, bagaimana jika setelah jam istirahat?"

Rosie berdecak. "Itu terlalu lama Manoban."

Lisa mendelik sinis. Beraninya siswa pindahan itu menyebut namanya seperti itu. "Kalau begitu kau pergi saja sendiri." Kata Lisa jengkel.

Hal itu membuat Rosie tertawa lucu melihat wajah Lisa. "Kenapa kau marah, itu kan namamu."

Ketika Lisa hendak membalas, suara deheman terdengar membuat keduanya menoleh.

"Mandu! Lama sekali kau, untung saja pintu masih buka."

"Sok asik. Kita tidak sedekat itu sampai kau berani memanggilku begitu, Tupai." Balas Jennie datar.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang