28

587 94 1
                                    

SARANGHAE


















Setelah selesai makan malam, Jisoo membawa teman temannya menjenguk Appa-nya. Jisoo lebih dulu mendorong pintu kemudian mengajak mereka masuk.

Mereka terkejut melihat kondisi Appa Jisoo dengan banyak alat di kamar itu.

"Ayahmu kenapa bisa setampan itu, Jisoo? Personil BTS kalah dengan wajah itu." Kata Audy, menatap Namjoon kagum. Melupakan bahwa Namjoon sedang sakit.

Jisoo tersenyum, sedangkan yang lainnya bergeleng kepala heran.

"Ayahnya tampan, Ibunya cantik, anaknya bidadari." Sahut Jisoo sombong. Teman artis Jisoo mendelik.

Jisoo tertawa kecil. Mengabaikan teman temannya, iapun duduk dikasur dan membangunkan sang ayah untuk makan.

"Appa.. Bangun Appa.. Maka dulu yuk." Mendengar suara sang anak dan usapan dilengan kekarnya, Namjoon terbangun. Ia tersenyum lemah pada anaknya.

"Ya Tuhan! Tampan sekali. Ada lesung di kedua pipinya. Ya ampun." Cicit Audy menjerit. Wilona yang berada di sampingnya, menoyor kepala Audy agar diam. Audy memang pandai membawa suasana dengan sifat barbar itu.

"Ck! Perhatikan wajahnya. Appa Jisoo tampan sekali walaupun sedang sakit." Puji Audy menatap Appa Jisoo berbinar.

"Jisoo."

"Appa.. Ada yang mau kenalan denganmu." Kata Jisoo tersenyum pada sang Appa. "Mereka teman temanku dari Indonesia, dan mereka semua artis." Jelas Jisoo. Namjoon berusaha untuk duduk, dibantu oleh Jisoo. Audy maju lebih dulu.

"Anyonghaseyo. Audy Marissa imnida." Kata Audy dengan bahasa koreanya, Ia meraih tangan kanan Namjoon dan menciumnya.

Namjoon dan gadis gadis korea itu nampak terkejut melihat Audy menggenggam tangan tegas itu dan menciumnya seperti yang menjadi kebiasaan mereka di indonesia.

"Cepat sembuh Appa." Kata Audy lagi, tersenyum pada Namjoon. Namjoon tersenyum lemah.

"Terimakasih Audy. Kau bisa bahasa korea?"

"Tentu saja aku bisa. Jika Jisoo bisa bahasa Indonesia, aku harus bisa bahasa korea." Namjoon tertawa lemah. Audy sangat ceria menurutnya.

"Hai Om, aku Syifa." Seperti Audy, Syifa meraih tangan Namjoon dan menciumnya.

Orang orang korea itu nampak bingung. Sampai terakhir Omar yang melakukan hal yang sama pada pria dewasa itu.

"Kenapa Appa seperti orang bingung?" Tanya Jisoo ikut bingung.

"Kenapa tangan Appa di cium, Jisoo?"

"Ah.. Aku kira apa. Itu salah satu kebiasaan orang indonesia dan mungkin negara lain, seperti itu cara mereka menghormati pada yang lebih tua Appa.. Jika bertemu ataupun pamit, yang lebih muda akan mencium tangan yang lebih tua begitu.."

Namjoon mengangguk mengerti. "Begitu."

"Berarti karena aku yang lebih tua disini, mereka akan mencium tanganku jika aku pamitan pada mereka?" Tanya Suho.

Jisoo menoleh dan mengangguk.

Suho mengangguk. "Sama seperti kita yang membungkuk."

"Iya. Seperti itu."

"Om Namjoon.. Semoga anda cepat sembuh.. Tolong jangan sakit lagi, karena sekarang Jisoo sudah ada disini. Om harus sehat kembali." Kata Syifa.

"Terimakasih nak. Terimakasih juga karena sudah menjaga anak om. Om berterimakasih pada kalian semua.. Sudah mau menjaga Jisoo kami.. Dan juga Om senang, Anak om jadi artis, sama seperti Jennie." Mereka tersenyum dan mengangguk.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang