30

738 115 6
                                    

SARANGHAE






Rosie duduk sendirian sembari memangku laptop di pahanya. Matanya menatap fokus pada laptop sementara tangannya bergerak lihai pada keyboard.

Jisoo berkeliling rumah melihat Rosie sendirian di luar di samping rumahnya. Bibirnya tersenyum lebar, ia mendekati Rosie dan duduk di salah satu kursi didekat Rosie.

Rosie menoleh, menyadari seseorang datang dan duduk di sampingnya.

"Jisoo." Rosie tersenyum. "Kau belum tidur?"

"Hum.. Kau sedang apa sunbaenim?" Tanya Jisoo menatap Rosie yang fokus pada laptopnya.

"Mengecek email dan menyelesaikan beberapa pekerjaan."

Jisoo mengangguk sekali. Ia menatap lurus kolam, lalu melihat keatas dan cuaca sedang mendung membuat awan begitu tebal menghitam.

"Selamat untuk pernikahanmu sunbaenim." Rosie melirik Jisoo, kemudian berpura pura menatap laptop, mendengarkan apa yang Jisoo katakan. "Maaf.. Aku tidak datang pada waktu itu.." Jisoo tersenyum menatap kedua tangannya yang bertautan.

"Jujur saja, aku cukup terkejut mendengarnya.. Aku pikir, kau di takdirkan untukku. Sebab kau datang saat aku kehilangan Chaeyoung waktu itu..." Rosie diam mendengarkan, meski ia juga terkejut dengan penurutan gadis itu.

"Kau sangat mirip dengan Chaeng, dan aku ingin menjadi takdirmu.. Aku ingin memilikimu.. Tapi takdir berkata lain.." Jisoo menatap Rosie yang menatap dirinya. Jisoo tersenyum sendu.

"Maafkan aku sunbaenim. Tolong jangan marah.. Aku hanya ingin mengeluarkan apa yang ada didalam pikiranku. Hakmu memilih sunbae Lisa. Aku hanya terkejut. Aku hanya  tidak mengerti mengapa semua yang terjadi tidak pernah berjalan seperti yang ku inginkan.

Tentu aku bahagia kau memilih sunbae Lisa, Sebab sunbae Lisa orang yang baik. Dia bertanggung jawab, dia juga jenius seperti Jennie sunbaenim."

"Jisoo.." Rosie hendak berbicara namun Jisoo memotong ucapannya. Tangannya meletakkan laptop di samping tempat duduknya.

"Satu lagi, dia kaya." Jisoo tertawa membuat suasana tidak canggung. Melihat itu Rosie ikut tertawa dan juga lega.

"Aku tidak matre!" Sahut Rosie ketus, melotot pada Jisoo.

"Kau tidak matre, tapi kau membutuhkan banyak uang untuk hidupmu." Balas Jisoo.

"Aish kau ini. Aku juga kaya. Jisoo sialan."

Jisoo tertawa mendengar umpatan Rosie

"Tapi kalau kau memang menyukai orang dari sisi uang saja? Jelas sunbae Lisa akan kalah dariku, aku lebih kaya disini. Bahkan Jennie saja kalah jauh dariku."  Sombong Jisoo. Rosie menoyor kepala Jisoo.

Lagi lagi Jisoo kembali tertawa.

"Itu kan milik Appamu, apa yang kau sombongkan?"

"Kau pikir Lisa sunbae bukan kekayaan ayahnya, begitu?"

"Aishh gadis ini.. Baiklah kau menang."

"Aku kalah untuk mendapatkanmu sunbaenim. Aku kalah dari tiang listrik. Aku kalah dari apapun." Sungut Jisoo santai namun terdengar seperi sindiran di telinga Rosie.

Rosie merangkul Jisoo hangat membuat Jisoo tersenyum.

"Kau bisa mendapatkan yang lebih baik dariku, Jisoo."

Jisoo mengangguk. "Semoga."

"Jadi.. Apa orang orang Indonesia keren keren Jisoo?"

Jisoo mengangguk semangat. Ia menceritakan betapa Indonesia sangat menarik baginya.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang