25

608 104 1
                                    

SARANGHAE







"Kita sudah sampai." Kata Jennie menyadarkan Jisoo yang masih melihat keluar jendela. Tanpa memberi jawaban, Jisoo keluar dari mobil, di susul Jennie di belakang. Jennie hanya menghela nafas sabar.

"Sial! Lihatlah merek mobilnya. Dia memang sangat kaya." Kata Verrel tercengang, di angguki yang lainnya.

"Mobilnya pasti mahal sekali." Omar ikut memuja mobil milik Jennie.

"Sekarang kita tahu, Jisoo bukan orang biasa. Aku penasaran bagaimana sebenarnya kehidupan seorang Kim Jisoo." Kata Syifa menimpali.

"Dengan melihat Jennie saja kita sudah bisa menebak, siapa Kim Jisoo sebenarnya." Timpal Wilona.

Di luar gedung, teman teman Jisoo sudah menunggu kedatangannya. Jisoo keluar dari mobil Jennie, matanya beralih pada Audy dan menatap murka pada gadis itu. Ia mempercepat jalannya untuk menghajar temannya itu.

"Jisoo.." Audy menyengir takut melihat wajah garang Jisoo yang menghampirinya.

"Sini kau bangsat!"

"Mati kau Audy." Kata Syifa terkekeh. Wilona dan lainnya ikut terkekeh.

"Ampun Jisoo. Jennie tolong aku!" Audy berlari masuk ke gedung hotel, dan Jisoo mengejarnya. Sementara Jennie berhenti di depan teman teman Jisoo.

"Hai.."

"Ayo Jennie."

Jennie mengangguk.




Audy sudah lemas, terduduk di lantai dengan nafas memburu. Jisoo menghajarnya ketika ia berhasil di tangkap. Tak hanya Audy, Jisoo pun berkali kali menghela nafasnya yang memburu karena lelah mengejar Audy.

"Ah Jisoo sialan. Aku lelah." Keluhnya.

"Kau pikir hanya kau saja? Ini semua karenamu." Balas Jisoo tak mau kalah.

Audy tidak menjawab, hanya memutar matanya malas. Audy perlahan berdiri ketika teman temannya berjalan ke arahnya. Kedua mata Audy berbinar ketika melihat Jennie lagi.

"Oh Jennie, hai.."

Jennie tidak menjawab namun ia terkekeh pelan melihat ekspresi Audy padanya.

"Dia memang aneh. Tolong maafkan dia yah." Kata Syifa pada Jennie.

"Tidak masalah." Jennie mengangguk memaklumi.

"Jadi.. Ini hari masih jam delapan, kemana lagi kita setelah ini?" Tanya Audy.

"Aku rindu kasur. Kalau kalian mau pergi, pergilah. Aku akan tidur. Aku lelah." Omar menjawab, setelahnya ia pergi lebih dulu ke kamarnya di susul Verrel di belakang.

"Aku juga lelah." Kata Syifa ikut menimpali. Hal itu membuat Audy mendengus kasar.

"Ayo ke pantai. Malam malam begini enak berada di pantai. Ayolah." Audy masih berusaha membujuk teman temannya.

Jennie hanya diam sesekali matanya melirik Jisoo yang diam di hadapannya. Gadis itu sibuk melihat sepatunya.

"Kita lanjut besok saja. Hari ini kita istirahat dulu Audy." Kata Wilona, ia tidak mau jika hanya pergi berdua dengan Audy sementara yang lain tidur. Tidak akan menyenangkan.

"Ya sudah. Tidur saja. Kalian semua menyebalkan." Katanya jengkel. "Ayo Jennie kau tidur bersamaku." Katanya menarik tangan Jennie namun Syifa dan Wilona menghempas tangan Audy membuat tangan Audy dan Jennie terhempas.

"Kau ini jangan murahan bisa tidak?" Sungut Wilona menatap Audy jengkel.

"Kau ini kenapa, Jennie saja tidak masalah." Balas Audy tidak terima.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang