3

1.6K 165 4
                                    

SARANGHAE









Jisoo tersenyum dengan lebar setelah menangkap sosok Jennie, pujaan hatinya. Menatap kagum sosok yang kini tengah lihai memainkan bola di tangannya dan melemparnya, bola tersebut masuk ke keranjang. Mereka bersorak dan bertepuk tangan ketika sang idola berhasil menciptakan poin untuk lawan. Jisoo duduk di kursi seraya menggenggam botol kemasan yang masih tersegel, ia berniat memberikan pada sang pujaan hati jika pertandingan itu selesai.

Awalnya Jisoo tidak pernah menyangka bahwa sang Jennie selain anggota osis, juga masuk sebagai anggota basket sekolah. Kekagumannya menjadi berlipat setelah mengetahui hal tersebut.

Mata Jisoo hanya fokus pada Jennie. Hingga sampai permainan selesai, Jisoo bertepuk tangan dengan meriah untuk kemenangan Jennie dan teamnya.

Beberapa orang disekitarnya meliriknya terang terangan karena kagum akan visualnya yang sempurna di mata mereka, kecuali Jennie.

Gadis itu tidak menyerah untuk mendekati ketua osis itu. Meskipun tidak ada respon sekalipun, ia tidak merasa sedih ataupun sakit hati, karena baginya wajar jika di abaikan. Sebab tidak ada orang yang langsung suka bukan? Jisoo hanya perlu berusaha untuk berjuang mendapatkan perhatiannya.

Senyuman Jisoo memudar tatkala Irene berhasil memberikan air di tangannya untuk Jennie, Jisoo menunduk menatap tangannya yang masih menggenggam erat botol itu. Kali ini ia tidak berhasil, tapi besok besok pasti ia akan mencoba lagi.

Jisoo berdiri, siswa siswi sudah berhamburan keluar dari lapangan, hingga hanya tertinggal beberapa saja yang masih duduk.

"Lisa!" Panggilnya berteriak. Mereka menoleh kearah gadis berbibir hati itu, Lisa melambai dan tersenyum lebar padanya, Jennie pun ikut menoleh kearah suara itu meskipun wajahnya dibuat datar.

"Untukmu" Kata Jisoo sembari melempar botol minuman dan di tangkap dengan sigap oleh Lisa. Lisa tersenyum dengan manis pada Jisoo.

"Terimakasih gadis manis" Kata Lisa sedikit berteriak. Jisoo mengangkat jempolnya dan tersenyum lebar. Ia melirik Jennie sekilas kemudian berbalik dan meninggalkan lapangan.

Lisa tersenyum melirik Jisoo dan minuman itu bergantian. Lisa paham jika minuman itu sebenarnya bukan untuk dirinya melainkan kawannya, Jennie. Tapi karena Jennie sudah menerima minuman dari Irene, itulah sebabnya Jisoo mengurungkan niatnya.

Jennie menatap kepergian Jisoo tanpa yang lain sadari. Entah apa yang dipikirkan gadis kecil itu, tapi Jennie bisa melihat tatapan terluka di mata gadis berbibir hati itu ketika menatapnya terakhir kali.

"Jen" Panggil Lisa sembari menyerahkan botol dari Jisoo untuk Jennie. Jennie menatap Lisa dengan alis terangkat. "Ini untukmu. Aku yakin niat Jisoo memberikan ini untukmu bukan aku."

"Tidak perlu, Jennie sudah ku berikan minuman, itu kau saja yang minum." Ketus Irene, Jennie melirik Irene sekilas lalu kembali pada Lisa. Lisa mendelik pada Irene.

"Aku tidak bicara padamu nona." Balas Lisa sarkas.

"Untuk apa Jennie menerima minuman itu jika dia sudah minum minuman dariku Lisa?"

Lisa mendengus kesal. Gadis itu benar benar buruk. Lisa tidak habis pikir ada manusia seperti itu.

"Kau saja yang minum Lisa. Aku sudah minum." Kata Jennie akhirnya, Irene tersenyum penuh kemenangan. Lisa dan Irene saling melempar tatapan tajam. Jennie lebih dulu pergi meninggalkan kedua temannya yang sedang beradu tatap.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang