Permata Hallen

1.5K 95 1
                                    

Hari berjalan seperti biasa setelah Lunark berhasil memporak-porandakan ketakutan ayahnya. Pagi tadi Magrita datang untuk menjemputnya sekaligus meminta maaf atas perbuatan Roonah kemarin. Stefan hanya menanggapi dengan anggukan singkat.

Dari pagi sampai saat ini Roonah mencoba untuk tidak menyentuh Lunark. Rupanya dia masih mempercayai rumor tentang hantu itu. Hari berikutnya Lunark menjalani hari-hari dengan tenang. Magrita tidak bisa mengantarnya ke sekolah karena harus mengantar Adam ke sekolah yang lebih tinggi di pusat Winterland. Roonah masih menganggapnya pembawa sial yang memang harus dijauhi kalau tidak ingin sial. Sedangkan Kenji... seperti yang kita tahu bagaimana Kenji bersikap.

"Ayah, ada banyak lelaki yang memberiku surat cinta, " ujar Lunark suatu hari di belakang tempat kerja ayahnya. Hari itu adalah hari Minggu, sekolah diliburkan.

"Sebutkan siapa mereka, Ayah akan menembaknya, " sahut Stefan sambil membidikkan senapannya ke depan. Seekor burung gereja berhasil ditembaknya.

"Semua laki-laki memang menyeramkan, " gumam Lunark pelan saat ayahnya mengisi peluru.

Mereka pulang ke rumah sore hari berjalan kaki. Khusus hari Minggu, Stefan tidak naik kereta kuda. Ia sengaja memilih berjalan kaki untuk menghabiskan waktu bersama anak perempuannya yang terkadang suka mengajaknya ke pasar. Akan sangat merepotkan jika membawa kereta kuda ke tengah pasar.

Stefan masih terlihat seperti Stefan 12 tahun yang lalu. Fisiknya seolah tidak lekang oleh waktu. Ia masih pria tinggu gagah yang setiap bergerak selalu menarik perhatian. Bedanya, kini ada anak perempuan yang beranjak remaja di sampingnya. Hadirnya anak itu membuat para gadis Hallen patah hati dan kehilangan rasa percaya diri.

Lunark mewarisi kecantikan ibunya. Rambutnya berwarna emas bergelombang, matanya hijau memukau, dan kulit cerahnya sehat terawat. Para wanita iri melihat anak yang baru berusia 12 tahun sudah secantik itu. Namun, bentuk mata, paras wajah, bibir hingga tinggi badannya menyerupai Stefan. Jika Stefan berjenis kelamin perempuan, maka Lunark adalah visualnya yang tepat. Tidak ada yang meragukan lagi status Lunark yang dulu sempat disangka anak terlantar yang dirawat oleh pemimpin klan mereka.

Mereka berdua berjalan dari pabrik menuju rumah sambil tertawa-tawa. Melewati gembala yang mengiring dombanya, ladang gandum, kebun buah, hingga akhirnya mereka tiba di tempat yang ramai yaitu pasar. Semua orang menatap pemimpin klan mereka dan anak perempuannya dengan tatapan memuja. Mereka berdua terlalu mencolok untuk diabaikan. Lunark memelototi siapapun yang ketahuan menatap kagum ayahnya secara terang-terangan. Ia sudah cukup tertekan dengan hadirnya seorang Magrita dan tidak berharap ada Magrita yang lainnya.

"Magrita belum pulang, " gumam Stefan saat melewati toko kue kesukaan wanita itu.

"Entah mengapa kau menyukai wanita gendut itu, Ayah. Ibu tidak akan senang. "

"Ibumu juga tidak akan senang kau memaki orang sembarangan. "

"Jangan salah, Tuan Valency. Aku hanya membicarakan fakta. Semua yang keluar dari mulutku adalah kebenaran. "

Lunark berjalan pergi meninggalkan ayahnya di tengah pasar. Stefan memergoki tiga orang remaja laki-laki yang mendekati anak perempuannya. Mereka berjalan malu-malu di belakang Lunark. Stefan bersiap menginjak lalat-lalat itu dari putrinya tapi Lunark sudah berbalik dan menatap mereka tajam.

"Idiot, apa yang kalian lakukan?! " teriak Lunark mengalahkan keramaian pasar.

Stefan terpaku. Putrinya benar-benar perempuan yang mengerikan.

~👑~

Tujuh belas tahun...

Rasanya baru kemarin Stefan menggendong Lunark untuk pertama kalinya. Baru kemarin ia mendengar anaknya memanggilnya "ayah" untuk pertama kalinya. Dan pertama kali mengajarinya belajar berjalan, menggandeng anak itu menuju pabrik rotinya dengan telaten. Bahkan ia masih mengingat di teras belakang rumah mereka, Lunark mengeluhkan para lelaki yang memberinya surat, mengikutinya kemana-mana, dan gugup seperti orang bodoh ketika diajak berbicara. Tiba-tiba malaikat kecilnya sudah berusia 17 tahun.

Queen Chronicles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang