Lilac menatap bulan dari jendela kamar asrama. Di depannya ada secangkir teh madu yang ia dapat dari pelayan, dan sebuah buku. Gadis itu melirik Lunark yang masih menggerutu serta mengolok-olok dirinya dan Kenji dengan sebutan maling yang miskin. Ia menutup telinga dan kembali memperhatikan rembulan.
Kehidupan sedang bercanda dengannya. Satu bulan yang lalu ia masih menjadi gadis hutan yang liar. Kemudian keluarganya mendapat kehidupan yang layak. Kini sekarang ia berada di sekolahan para bangsawan. Entah ini disebut keberuntungan atau tidak. Ia bingung, jika ia bisa masuk kesini, berarti ia adalah seorang bangsawan. Tapi tidak satupun dari kedua orangtuanya yang berdarah bangsawan. Mereka hanya buruh pabrik biasa. Dan dirinya juga bukan siapa-siapa.
Semakin dicari, jawaban itu semakin sulit dijangkau. Sesulit menemukan kembali batu yang kau lempar ke lautan. Untuk pertama kalinya ia mempertanyakan siapa sebenarnya dirinya dan dari mana ia berasal.
"Pasti ada kesalahan disini," gumam Lilac.
Lunark merebahkan tubuhnya ke kasur. Ia merogoh kantong uangnya. Tersisa delapan golden. Tadi ia membawa limabelas golden. Semua habis hanya untuk seragam sekolah teman-temannya.
Stefan memberi uang saku anaknya yang jumlahnya hampir separuh dari kekayaan yang dimilikinya. Di bawah kasur, masih ada satu tas kecil berisi golden dan silver untuk biaya hidup Lunark semasa di sekolah. Semoga saja uang itu mampu bertahan sampai lulus sekolah. Sebenarnya uang tidak begitu diperlukan di Royal Eternity. Marianne sudah mengatakan kepada Stefan kehidupan Lunark akan dijamin disini. Mereka hanya keluar uang untuk kebutuhan pribadi. Tidak mungkin Stefan membiarkan anaknya berkelana ke negri orang tanpa membawakan sepeser uang. Dan Stefan juga mengerti bagaimana gaya hidup Lunark selama ini yang gemar menghambur-hamburkan uang.
Sementara Kenji dan Lilac, mereka memang diberi uang saku minim. Lilac bahkan tidak memegang sekeping golden sama sekali. Kebanyakan uangnya adalah bronze yang jumlahnya tak sebanding dengan harga seragam yang fantastis. Pemilik Modena Hester sebenarnya juga menawarkan pinjaman yang bisa diangsur sampai beberapa tahun kedepan. Tapi mereka memilih pinjam uang Lunark daripada ke pemilik butik itu.
Pada akhirnya Lunark tetap membelikan mereka seragam sampai alat tulis bahkan parfum dengan dalih supaya ia tidak berkumpul dengan orang-orang bau. Kenji dan Lilac menyerahkan uangnya untuk menyicil hutangnya, tapi Lunark menolak. Ia beralasan tidak menerima bronze di kantong uangnya dan menyuruh mereka melupakan soal hutang-hutang itu. Ia membelikan mereka seragam tanpa meminta uang itu kembali kepadanya.
Sinar bulan menerobos tirai yang tertiup angin. Warna mata Lunark tampak menyala disana. Cokelat terang, bukan lagi hijau.
"Lilac, aku selalu bertanya-tanya siapa Ibuku. Bahkan ketika sampai di tanah ini, tidak ada satupun keluarga atau kerabatnya yang mencariku. "
Lilac menoleh, ternyata bukan hanya dirinya yang mencari jawaban. Tapi sahabatnya juga. Lilac mengalihkan pandangannya pada bulan yang menggantung di langit malam. Benar, takdir sedang bermain drama. Permainan itu...yang perlu ia lakukan adalah memenangkannya.
~👑~
Aula pagi itu ramai karena ada penyambutan murid baru. Sejak terjadinya perang saudara di Walterlish, banyak terjadi pergolakan di dunia. Apalagi setelah keluarga kerajaan saling membunuh dan mati, Walterlish menjadi incaran para raja kerajaan lain. Perang pecah dimana-mana. Beberapa anak para bangsawan yang sudah usianya sudah masuk ke dalam persyaratan akan dikirim ke Walterlish oleh orang tua mereka supaya selamat dari kerasnya dunia saat ini. Royal Eternity menerima murid baru tidak lagi setiap tahun, tapi setiap saat.
Lunark, Lilac dan Kenji tidak langsung dipersilahkan masuk dan berkenalan sebagaimana murid yang baru diterima di sekolahan baru. Mereka disuruh menunggu di belakang pintu khusus profesor bersama lima anak lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Chronicles
Fantasy"Kau tahu, di langit tersimpan sebuah rahasia. Rahasia besar mengenai pewaris tahta. Jika kau mau tahu, suruh mereka bercerita. Maka mereka akan bercerita. "