Akhir Kisah Sang Raja (2)

296 25 9
                                    

Hamparan bunga mawar merah muda yang tumbuh di belakang kerajaan, memberi sedikit warna untuk kesuraman tempat yang menyerupai labirin ini. Lunark telah menyelesaikan 'tur' nya di kerajaan. Ia menghabiskan hari ini untuk mengelilingi istana yang luar biasa luas. Mengunjungi beberapa pejabat yang juga merupakan seorang bangsawan yang tinggal di istana. Lunark tidak pernah menyadari kehadiran mereka. Dia mengira hanya dirinya saja yang ada di istana ini. Ternyata ada banyak mereka yang tinggal dan bekerja disini. Ratu muda itu juga menyulap tempat tinggal khusus para pelayan menjadi lebih layak. Ia memberi mereka fasilitas kamar yang ditempati. Satu kamar untuk dua orang, tidak lagi satu ruangan besar untuk 15 orang.

"Seperti tikus berkerumun di gudang," komentarnya.

Meskipun kata-kata yang keluar dari mulut Ratu mereka tajam, mereka senang diberi perhatian. Memang selama ini mereka hanya tidur di satu ruangan besar, beralaskan tikar saja sehingga jika ada yang sakit satu, besok pasti ada yang sakit, tertular. Bahkan pernah ada kasus demam berkepanjangan karena setiap orang yang sembuh, satu orang tertular, lalu mereka kembali jatuh sakit. Hal itu menjadi kasus yang tidak berujung sampai-sampai perdana menteri menyuruh mereka yang terjangkit penyakit untuk pulang ke rumah dan kembali setelah sembuh karena selain pekerjaan jadi tidak efisien, ada bangsawan yang ikut tertular penyakit mereka saat melakukan kunjungan ke istana.

Yah, banyak hal yang berubah sekarang. Keberadaan Lunark membuat mereka nyaman bekerja. Gadis itu tidak memperlakukan pelayan seperti bangsawan lain memperlakukan mereka. Bangsawan lain akan memukul, menyiram dengan air teh panas, dan memaki parah hanya karena kesalahan kecil. Lunark mungkin hanya akan menyuruh mereka membersihkan atau bergumam apa fungsi mata mereka jika ada kesalahan. Terkadang ia mendamprat mereka dengan kalimat tajam khas Lunark membuat telinga mereka ternodai. Jika Lunark sudah marah, apalagi jika marahnya ke bangsawan yang sedang berhadapan dengannya di istana, mereka bergidik ngeri. Tapi Lunark adalah 'bos' terbaik yang pernah mereka jumpai. Hidup mereka terjamin di bawah naungannya.

Hari ini, musim panas yang cerah. Asap keluar dari bibir gadis itu dan mengepul memenuhi udara sekitar. Entah sejak kapan gadis itu mulai menyukai rokok. Setiap pikirannya berkecamuk, ia akan mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Maka masalah-masalah itu akan menguar dari pikirannya seperti asap yang ia hembuskan. Olivander pernah memarahinya seperti kakak yang memarahi adik kecilnya yang nakal. Tapi siapa Olivander sehingga Lunark mau mendengarkannya. Ia bukan ayahnya yang super cerewet.

Omong-omong, para prajurit masih belum menemukan keberadaan ayahnya. Lunark pernah menyuruh mereka menyamar menjadi pedagang ke Hallen tapi katanya Stefan itu sedang tidak ada di sana. Penduduk sekitar juga tidak membicarakan kemana perginya pemimpin klan itu. Lunark meneriaki mereka dan menyuruh mereka bekerja ekstra. Ia sudah menduga ayahnya akan pergi menjauh dari radarnya. Lunark mengerahkan tenaga untuk menemukan ayahnya itu.

"Sedang bersantai, huh?" Tanya seseorang di belakangnya.

Itu Olivander dan Franklin.

"Aku berencana mengubah ladang mawar ini menjadi sumber uang, " jawab Lunark sembari mematikan rokoknya dan menyalakan yang baru.

"Sudah berapa kali kubilang, rokok tidak baik untuk kesehatanmu," Olivander mulai mengomel.

"Lihat dulu dirimu sebelum menceramahi seseorang," balas Lunark.

Franklin tertawa, "hei, ayolah tidak perlu ribut. Jadi apa yang kau pikirkan tentang mawar ini?" Tanya Franklin yang memang memiliki minat besar terhadap bisnis.

"Aku ingin menjual toner mawar untuk kesehatan kulit. Racikanku sendiri."

"Kau yakin barang daganganmu tidak beracun?" Olivander terkekeh.

"Kau lihat sendiri apa yang terjadi pada wajahku. Aku selalu memakai perawatan kulit buatanku sendiri sejak kecil. Asal kau tahu saja!"

Olivander mengibaskan tangannya. "Tentu saja. Lunarkaise yang cantik, huh?"

Queen Chronicles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang