"Tuan Aksara bukan sembarangan orang, akan sangat lancang bila dia diremehkan."
____________
"Dia beneran marah sama gue?" Gumamnya yang hanya mampu didengarnya seorang. Sorot matanya mengarah kedepan dengan pandangan yang sulit diartikan.
Dirinya merasa ada yang kurang. Aksara, nama itu yang akhir-akhir ini memenuhi pikiranya. Ingatannya terlempar ke beberapa waktu yang lalu. Dimana dirinya lebih memilih mengobati Zero dari pada menuruti perkataan Aksa.
"Apa gue minta maaf aja ya?" Langkah Dasya terhenti saat mendapati seseorang yang lebih dulu menghampiri Aksa. Seorang gadis, dengan pakaian feminim serta pembawaan yang yang lemah lembut.
"Siapa?" Gumamnya bingung. Pasalnya yang ia tahu hanya dirinyalah satu satunya perempuan yang berhasil mengambil posisi dikehidupan Aksa, setelah ibunya.
Dasya merasa, dirinya telah melewatkan banyak hal. Dengan sorot tajamnya, Dasya melihat orang itu seperti sedang membisikan sesuatu? Kemudian Aksa menganggukan kepalanya lalu mereka pergi.
___________
Sesuai rencanya tadi, Setelah selesai sekolah Dasya tak langsung pulang terlebih dahulu. Melainkan bergegas kesuatu tempat.
Setelah sampai tanpa banyak basa-basi, Dasya turun dari mobilnya kemudian mengamati sekitar, memastikan adakah bukti yang masih tersisa.
Bisa kalian tebak dia berada dimana? Ya, berada di tempat awal waktu dirinya diculik beberapa waktu lalu.
Hingga netra cewek itu tak sengaja menangkap sebuah objek yang berada diatas sana.
"Cctv," Ucapnya lalu tersenyum miring. Dasya Kemudian menghampiri Cctv yang berada disalah satu toko yang ukuranya bisa terbilang besar dan luas.
"Ada yang bisa kami bantu, mbak?" Salah satu pegawai toko menyambut dengan ramah.
"Bisakah saya melihat rekaman Cctv beberapa waktu yang lalu?" Ungkap Dasya to the point.
Pegawai itu menunduk hormat sebelum berucap, "Maaf, Tidak bisa mbak. Karena itu melanggar privasi kami."
"Saya mohon, karena ini sangat urgent." Ucap Dasya, sejujurnya dia paling anti dengan kalimat memohon. "Ada kejadian tak mengenakan yang menimpa saya beberapa waktu lalu, dan saya butuh rekaman Cctv itu untuk mengenalisa kebenaranya."
Pegawai itu masih tetap kekeuh dengan pendirinya. Hingga seseorang datang dari arah belakang dan menepuk pundak pegawai itu.
"Ada apa ini, Ta?"
"Ini bos, ada cewek yang kekeuh buat liat rekaman Cctv beberapa hari yang lalu." Ucapnya saat seseorang yang dipanggil Bos itu memposisikan diri disampingnya.
Orang yang dibos itu mengalihkan pandangannya kearah Dasya, sedetik kemudian orang itu menunduk hormat.
Dasya beserta pegawai itu masih bingung dengan apa yang dilakukan bosnya. Hal itu tak bertahan lama hingga suara boss itu kembali terdengar.
"Netta cepat menunduk," Perintah bos itu kepada pegawai yang diketahui bernama Netta.
Netta pun menurut, mengikuti perintah bosnya.
"Apa yang kalian lakukan?" Ucap Dasya masih dilanda kebingungan.
Tak ada jawaban dari mereka. Seseorang yang dipanggil bos itu malah tersenyum manis, kemudian mempersilahkan Dasya untuk duduk terlebih dahulu. Tanpa banyak memperlambat waktu Dasya duduk dikursi terdekat kemudian disusul orang yang dipanggil boss itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA [END]
FantasyBercerita tentang tokoh utama yang terobsesi dengan wanitanya