24

19.6K 1.9K 69
                                    

*kalau kalian lupa sama alur ceritanya bisa kalian baca lagi beberapa part sebelumnya, setiap part hanya sekisar 500 kata, jadi cuman sedikit disetiap partnya.

______________

Sudah lima beberapa menit berlalu, tetapi Dasya tak kunjung bangun juga, padahal hari sudah menjelang malam.

Akhirnya, dengan keputusan Aksa sudah bulat, ia akan mengendong Dasya kedalam mobil lalu mengantarkan dia pulang.

"Mau apa lo?!" Saat tangan Aksa terulur untuk menggendong tubuhnya, detik itu pula Dasya terbangun dengan tidak etisnya.

"Mau bawa lo pulang."

"Idih," tak ingin berlama-lama dengan Aksa, Dasya kemudian berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Aksa sembari menyekal tangan Dasya.

"Kepangkuan ilahi," Ucap Dasya ngawur.

"Heh mulutnya." Aksa yang tak suka bicara Dasya yang ngawur lantas menegur.

"Diem lo, gue masih marah ya!!"

"Marah mulu, cepet tua loh." Ucap Aksa yang tak sama sekali digubris Dasya, Dasya malah kembali melanjutkan langkahnya.

Melihat itu, Aksa menyusul Dasya, menyamakan langkahnya. "Daxion kayaknya suka sama lo," entah kenapa Aksa hanya ingin memastikan sesuatu saja.

"Biarin." Dasya menjawab seperti tak ada beban, padahal orang disampingnya itu sudah ketar-ketir sendiri.

"Lo masih suka sama dia?" Semoga jawabanya enggak, semoga engg-

"Iya."

"Dia jelek, jangan mau." Kata Aksa dengan kesal.

"Kok ngatur?"

"Gue'kan tunangan lo." Sewot Aksa, ia juga menekan kata 'tunangan' supaya Dasya sadar.

"Ngomong-ngomong gue gak nerima pertunangan itu, Aksa." Dasya kesal, kapan sih anak ini sadarnya? Dari kemarin gak tau diri deh.

"Intinya jangan suka sama Daxion dia jelek, miskin lagi, makanya sama gue aja." Ucap Aksa. Sahabat macam apa itu yang mejelekan nama baik sahabat nya sendiri? Ck ck ck

"Ganteng kok dia."

"Jelek, gendut lagi." Aksa tetaplah Aksa, ia tak suka mengalah dan tak mau kalah. Padahal Daxion masuk kejajaran cowo tampan, mapan dan terpandang.

"Lah kok body shiming lagi." Heran Dasya, apa yang diucapkan Aksa tadi tak ada yang benar, Daxion tidak gendut.

"Gue pelet juga lo." Dengan gemas Aksa menggoyang-goyangkan tubuh Dasya, membuat rambutnya bergerak kesana-kesini.

"Lo ngapain sih, Sa?" Aneh sekali kelakuan makhluk astral disampingnya, yang sialnya em tampan. Sejujurnya Dasya sedikit takut bersama Aksa, bagaimanapun juga Aksa itu bisa meledak kapanpun, bisa kasar, marahnya menakutkan.

"Nyenyenye,"

"Gila beneran nih orang." Guman Dasya.

Aksa yang indra pendengarannya tajam pun tak terima jika dirinya dikatain, "Gue denger loh yang."

"Yang gundulmu peyang."

Sesampainya diparkiran, Dasya langsung menuju mobilnya tanpa basa-basi, memasukinya. Kemudian bergegas untuk pulang.

Sebelum itu ia sempat mengungkapkan kata-kata manis untuk Aksa.

"I HATE YOU, AKSARA." teriak Dasya dengan keras, bahkan suaranya sedikit menggema.

"YEAH I LOVE YOU TOO, DASYA."

____________

Setelah pulang dari sekolah beberapa jam yang lalu, kini Dasya sedang rebahan dikamar kesayangan, tak lupa tanganya yang sibuk mengotak-atik benda pipih berlogo apel.

"Gabut, mending gue nge-Live."

Jarinya dengan otomatis memencet aplikasi berwarna merah, atau biasa disebut Instagram.

Ia bangun, memosisikan duduknya dengan benar, tak lupa menatap rambutnya terlebih dahulu, supaya tak terlihat acak-acakan.

Ia menunggu sebentar, agar orang yang menonton siaranya bertambah.

"Hai guys, Where are you??" Sapa Dasya riang, padahal dalam hati ia memaki dirinya sendiri dikarenakan Sokap.

Netranya stay memantau layar, dan membaca kometar-kometar. Ia juga beberapa kali membalas komentar tersebut.

< Yeay ngelive, biasanya enggak pernah >

"Gue gabut makanya ngelive."

< Gue jemput. Ayo keluar >

Dasya yang membaca komen itu langsung melototkan matanya horor, demi apapun kenapa orang itu selalu ada dimana mana sih? Siapa lagi kalau bukan Aksara.

"Gak jadi gabut deh, gue sibuk," Ucap Dasya spontan. Hal itupun membuat orang disebrang sana menggeram gemas.

< Cantik >

"Thanks." Ucap Dasya yang tak menyadari siapa pengirim komentar tersebut. Ia tak terlalu peka dengan itu karena yang komentar Cantik bukan cuman satu. Woeh

< Cantik Ay >

"Ay?" Guman Dasya, ia seperti familiar dengan panggilan itu. Lalu netranya melihat siapa pengirim komentar tersebut,

Daxion

"Ngapain sih nih orang? Lagian si Reina mana lagi, ini anjingnya dibiarin berkeliaran." Batin Dasya. Ia yakin hal itu akan menyebabkan gosib murahan lagi.

Bertepatan dengan Dasya yang sedang melamun, tiba-tiba saja ada nomer yang tidak ia kenal menelfonya.

Tak perlu berfikir, sudah pasti Dasya memencet tombol berwarna merah. Ia berfikir pasti itu orang iseng.

Ia kembali berfokus terhadap siarannya yang masih aktive.

Beberapa menit pun berlalu, Dasya mendapatkan nontifikasi dari nomor tak dikenal.

+62Xxxxxxxxx
Gue ada didepan, Aksa.

Dasya melototkan matanya kesekian kali, hari ini sudah berapa kalinya Dirinya memelotokan mata?

"AKSA FUCK YOU." teriaknya, bahkan ia lupa mematikan live. Saat tersadar dirinya menggeplak jidatnya dengan keras,

"Gue lupa matiin live lagi," tangannya dengan otomatis mematikan live, dirasa live sudah mati, ia memutuskan menemui sijahanam Aksa.

____________

Paham gak kalian? Kalau gak paham bilang ya, entar direvisi

Oke, siapa yang mau masuk grup tele??

AKSARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang