J E A ( N ) A

338 29 1
                                    

Jevano menundukkan kepalanya dalam-dalam setelah mendengar cerita dari Tiffany, ia benar-benar merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevano menundukkan kepalanya dalam-dalam setelah mendengar cerita dari Tiffany, ia benar-benar merasa bersalah. Pada Tiffany, juga pada Jingga. Terlebih terhadap James, Daddy sambungnya.

"Mommy gak pernah mengatakan kalau Mommy ini, Mommy kandung kamu karena Mommy, Ibu yang gagal untuk kamu. Mommy pikir, membesarkan kamu tanpa mendengar kamu memanggil Mommy. Itu menjadi hukuman yang pantas untuk-"

"Enggak!!"

Tiffany tersentak kala ucapannya dipotong Jevano dengan nada tinggi. Air wajahnya begitu tegas, matanya yang tajam itu terlihat sayu, cairan bening tertahan di sana.

Jevano menggelengkan kepalanya cepat-cepat, "Enggak!! Ini bukan salah, Mommy. Jean yang salah, Jean selama ini dibutakan oleh cinta Jean pada Mama."

Tiffany menggelengkan kepalanya balik, "Jean, jangan berkata seperti itu, sayang. Mommy bangga sama kamu, kamu tumbuh dengan perasaan cinta yang begitu kuat. Cinta kamu ke Mama kamu itu gak salah. Mama yang salah karena membiarkan kamu mencintai sosok Ibu yang lain." ucapnya.

"Mommy, gak pernah salah."

Tiffany menarik Jevano untuk menenangkannya. Naraka yang sejak tadi diam, menatap Jevano sedih. Ia yakin, laki-laki itu pasti kini benar-benar sedang merasa bersalah. Bagaimana tidak? Mendengar cerita Tiffany. Semuanya bisa disimpulkan bermula dari Jevano. Kelahiran Jevano yang menyebabkan rahim Tiffany bermasalah sehingga dia harus menjalankan perawatan di Cina agar janinnya dan dirinya sendiri bisa sama-sama diselamatkan. Bukan hanya itu, Tiffany harus mengalami koma setelah melahirkan selama satu tahun karena pendarahan hebat.

Lalu, ketika ia baru bangun dari koma. Tiffany harus menghadapi fakta bahwa suaminya mengalami gangguan jiwa. Koma setelah melahirkan yang dialami Tiffany, membawa dampak buruk yang besar bagi James. Karena sebelumnya ia sudah kehilangan istrinya. Mendengar Tiffany koma, membuat rasa takut James akan kehilangan semakin tinggi.

Tiffany, tidak bisa begitu saja mengabaikan keadaan James dan membawa Jevano kembali pada pelukannya. Beruntung, orang tua James mau merawat Jingga-putrinya selama ia koma satu tahun terakhir. Padahal putranya juga sedang tidak dalam keadaan baik. Sebagai gantinya, Tiffany merawat James juga kedua anaknya secara langsung di Kanada. Untuk sesaat, ia harus melupakan Jeandra. Kondisinya tidak memungkinkan untuk membawa Jeandra kembali lebih cepat.

Namun, usaha Tiffany sia-sia. James meninggal dunia setelah 2 tahun dia rawat. Suaminya itu meninggal karena bunuh diri. James meminum semua pil obat dari dokter kejiwaannya sekaligus dan mengalami overdosis. Orang tua James tentu saja kecewa pada Tiffany. Tapi, mau bagaimana lagi? Nyawa James tidak akan kembali hanya karena mereka memarahi Tiffany.

Orang tua James meminta Tiffany untuk mengizinkan mereka membawa cucu pertama mereka yang laki-laki dan Tiffany bisa membawa Jingga. Karena mereka ingin merasa bahwa James masih ada dari sosok putranya itu. Lalu, Tiffany kembali ke Indonesia bersama Jingga, putrinya dari James.

About Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang