~Just In This Dimension Chapter Prologue~
.
.
.
"Ayah.... Tolong... Selamatkan Ayahku, Tuan Putri Athanasia..."
Untuk pertama kalinya aku bersujud pada Pewaris Tahta Kekaisaran Obelia, Athanasia De Alger Obelia melihatku dengan perasaan iba.
Dia mencoba menenangkanku dan mencoba untuk membujuk Kaisar Obelia untuk mengganti hukuman yang akan di terima oleh Ayahku.
Namun...
"Eksekusi hukuman mati akan tetap dilaksanakan, itu adalah hukuman yang pantas diterima oleh pemberontak seperti pria itu."
Aku menerima kenyataan pahit.
Meski aku bersujud dan mengatakan akan menukar status bangsawan Kekaisaran milikku agar bisa menyelamatkan nyawa Ayahku, Kaisar Obelia dengan hati yang dingin seperti es menjatuhkan hukuman mutlak.
"Papa! Tapi...!"
"Athanasia, ini adalah tugasku sebagai pemimpin. Tolong mengerti."
Mendengar suara Claude yang penuh dengan tekanan membuat Athanasia terdiam.
Dia tidak bisa mengucapkan apa pun lagi selain hanya menunduk dan memelukku erat untuk menenangkanku.
Manik bola mataku yang sudah berlinang air mata menatap Claude, berharap dia akan mengubah keputusannya.
Namun nyatanya, tatapan bola mata dingin itu menusukku dengan tajam. Seperti sebuah tombak runcing yang ia lemparkan ke arah dadaku.
Sesuai dengan ucapannya, eksekusi hukuman mati dilakukan tiga hari kemudian.
Aku menyaksikan dengan mata kepala milikku sendiri, sosok Ayahku digantung disana.
Dan sebelum ia menerima akhir abadi, hal yang ia tunjukkan kepadaku hanya lah senyuman tipis dengan perasaan penuh bersalah.
Disaat itu aku tahu, bahwa dia meminta maaf kepadaku.
Meminta maaf karena dia harus pergi meninggalkanku di tengah-tengah kekacauan yang telah ia perbuat.
Meminta maaf kepadaku bahwa sosoknya adalah seorang Kaisar Tirani yang hanya dikendalikan oleh arwah jahat yang penuh dengan kebencian dan dendam kuat.
Meminta maaf kepadaku bahwa ia telah menipu serta menggunakan ku untuk mewujudkan ambisinya.
Benci.
Aku benci dia.
Aku benci padanya karena aku terlalu sayang kepada sosok yang sejak awal hanya menjadikanku alat agar ia bisa naik ke posisi atas.
Mengapa semuanya terjadi seperti ini?
Mengapa sejak awal aku hanya dijadikan alat?
Mengapa sejak awal tidak ada satu pun orang yang benar-benar berada disisiku?
Ijekiel...
Paman Roger...
Bahkan Ayah kandungku sendiri...
Semuanya...
Semuanya hanya mencoba untuk menggunakanku untuk ambisi mereka.
"Maafkan aku Jennette, aku tidak bisa membantumu lagi. Ini sedikit dana dariku, kuharap ini bisa membantumu."
Tuan Putri Athanasia memberikanku beberapa kantong koin emas ketika eksekusi berakhir.
Kaisar Obelia memberikanku waktu beberapa hari untuk berkemas sebelum dia memintaku untuk segera angkat kaki dari Istananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Just In This Dimension]
FanfictionSetelah Kaisar Obelia, Claude berhasil mendapatkan kembali ingatannya, dia dan dan putrinya, Tuan Putri Athanasia segera bertindak untuk melawan pemberontak. Kaisar Kejam terdahulu, Anastasius, dieksekusi hukuman mati untuk menebus segala kesalahan...