"Uhh?"
Seorang gadis muda bersurai coklat panjang baru saja terbangun dari mimpinya.
Bangkit dari tempat tidur, membasuh wajahnya agar menjadi segar lalu kemudian berjalan ke dapur untuk membuat sesuatu untuk menjadi sarapan paginya.
Gadis muda itu bernama Jennette.
Seorang rakyat jelata yang tinggal di sebuah rumah di salah dalam hutan yang letaknya tidak jauh dari desa.
Rumah yang ia huni ini ditemukannya beberapa tahun yang lalu ketika ia sedang berkelana.
Tentu bagi Jennette yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, rumah ini adalah sebuah keberuntungan.
Ditambah orang-orang desa yang letaknya tidak jauh dari kediamannya menerimanya dengan sambutan hangat.
"Ah, aku harus segera pergi!"
Jennette menyelesaikan acara sarapannya dan segera membawa tas miliknya kemudian berjalan keluar.
Aktivitas yang ia lakukan sehari-hari adalah mengajar anak-anak desa tentang pendidikan dasar.
Karena jarak sekolah cukup jauh dari desa ini, banyak anak-anak kecil yang masih belum bisa membaca.
Berkat kehadiran Jennette, dan juga dibekali oleh pendidikan berkat status bangsawannya dulu, ia bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja sebagai guru mereka.
Upah yang ia dapat memang tidak banyak, namun hal pekerjaan itu membuat Jennette senang karena ia akhirnya bisa berguna untuk orang lain.
Mungkin di dalam diri Jennette, masih terdapat keinginan untuk diakui, oleh sebab itu ketika ia menemukan tempat dimana ia bisa berkembang menjadi lebih baik, Jennette merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan.
"Selamat pagi anak-anak."
Sapa Jennette dengan senyuman ramah, ia baru berjalan masuk ke sebuah gedung kecil dimana ia biasanya mengajar.
Dan anak-anak yang melihat sosok Jennette berjalan ke dalam segera membalas sapaan tersebut dengan tidak kalah bersemangat.
Anak-anak kecil itu berasal dari desa, mereka mengikuti pengajaran Jennette semenjak gadis muda itu membuka sekolah di tempat mereka.
Berkat pengajaran dari Jennette, banyak dari mereka yang mendapatkan pekerjaan lebih baik dari pada sebelumnya.
Bahkan ada beberapa diantara mereka yang sudah lulus dan bekerja di Pusat Kota.
Tentu hal itu membuat Jennette sangat senang.
Dia merasa usaha yang ia lakukan tidak berakhir dengan sia-sia.
"Kak Jennette! Kak Jennette! Apa yang akan kita lakukan hari ini?"
"Kak Jennette! Aku mau belajar bahasa! Bahasa asing sangat lah menyenangkan!"
"Eh? Aku hari ini kau belajar Matematika! Berhitung itu sangat menarik! Banyak angka-angka yang unik bisa muncul ketika kita menyelesaikannya!"
Anak-anak kecil itu sangat antusias dengan pelajaran yang akan mereka dapatkan.
Setiap anak mempunyai potensi dan juga mata pelajaran favorit.
Dan setiap harinya Jennette selalu memberikan variasi agar mereka tidak jenuh dengan aktivitas pelajaran.
"Karena hari ini cerah, bagaimana kalau kita belajar diluar? Hari ini kita akan belajar di alam, membedakan tanaman yang bisa kita makan dan ubah menjadi obat."
Anak-anak itu mengangguk antusias dan mulai berjalan keluar.
Pelajaran yang diberikan oleh Jennette sangat membuat mereka bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Just In This Dimension]
FanfictionSetelah Kaisar Obelia, Claude berhasil mendapatkan kembali ingatannya, dia dan dan putrinya, Tuan Putri Athanasia segera bertindak untuk melawan pemberontak. Kaisar Kejam terdahulu, Anastasius, dieksekusi hukuman mati untuk menebus segala kesalahan...