Sinar bintang yang menyinari langit malam membentang luas, suasana kota masih ramai dipenuhi oleh orang-orang.
Tidak ada perayaan atau pun jadwal khusus pada malam hari ini, namun entah mengapa masih banyak orang yang memenuhi jalanan.
Begitu pula dengan Jennette dengan Lucas, serta kedua bayi, Leon dan Elizabeth.
Leon di gendong oleh Jennette sedangkan Elizabeth di gendong oleh Lucas.
Orang-orang yang tidak mengetahui masa lalu mereka seperti apa akan menganggap bahwa mereka adalah keluarga kecil yang manis nan harmonis.
"Lihat mereka, manis sekali bukan? Suaminya hanya mengikuti istrinya yang saat ini sedang heboh menyusuri jalanan kota."
"Benar! Lihat lah betapa khawatirnya pria itu saat melihat istrinya akan terjatuh karena tersandung."
"Oh! Lihat! Mereka mulai bergandengan tangan! Manisnya!"
Banyak orang yang berbisik dengan rasa riang ketika melihat sosok Jennette dan Lucas yang mulai berjalan dengan bergandengan tangan.
Atau itulah yang dilihat oleh orang-orang, padahal sebenarnya Lucas menarik tangan Jennette karena dia tidak mau menahan malu saat wanita yang tengah bersamanya itu jatuh mencium jalanan kota.
"Ih! Apaan sih? Jangan pegang-pegang!"
"Aku tidak bermaksud untuk memegang tanganmu, tapi kau terlalu heboh! Tenangkan dirimu!"
Jennette mendengus kesal saat Lucas memperingatinya.
Bagaimana Jennette tidak heboh?
Dia sangat senang berada di luar setelah terkurung selama 2 bulan lebih di Menara Sihir.
"Ck! Jangan pegang aku! Kau pegang saja Elizabeth! Aku tidak akan memaafkanmu kalau dia sampai terjatuh!"
Jennette benar-benar lupa diri.
Dia belum sadar siapa lawan bicaranya.
Dia dengan seenak jidatnya menyuruh Lucas untuk menjaga putrinya yang masih bayi.
"Ah! Itu crepes! Paman, aku beli satu!"
Belum sempat Lucas memprotes, Jennette segera berlari meninggalkannya menuju stand penjual Crepes.
Sungguh.
Sifat Jennette tidak bisa diprediksi.
Dan entah mengapa Lucas tidak merasa terganggu akan hal itu.
Brukk
Saat berjalan, Lucas bertabrakan dengan seseorang. Seseorang yang tingginya hampir sama dengannya.
Lucas tidak melihat wajah orang itu karena memakai pakaian yang tertutup, namun sekilas ia melihat warna rambut hitam yang terasa familiar.
Tidak mungkin bukan?
Lucas memiliki sedikit asumsi saat melihat sosoknya sekilas, namun dia menyakinkan dirinya bahwa asumsinya keliru.
Orang mati tidak akan kembali hidup.
Apalagi jika dia sudah mati dua kali.
Benar.
Lucas menganggap orang yang barusan menabraknya itu hanya lah orang yang mirip dengan orang yang ia kenal.
Anastasius.
Pria yang sudah dihukum mati hampir sepuluh tahun yang lalu.
Sekuat-kuatnya manusia, dia tidak akan bisa melarikan diri dari Dewa Kematian lebih dari sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Just In This Dimension]
Fiksi PenggemarSetelah Kaisar Obelia, Claude berhasil mendapatkan kembali ingatannya, dia dan dan putrinya, Tuan Putri Athanasia segera bertindak untuk melawan pemberontak. Kaisar Kejam terdahulu, Anastasius, dieksekusi hukuman mati untuk menebus segala kesalahan...