"shiaa Pete akhirnya bangun juga, aku kira kau akan mati," Tankhun langsung memeluk Pete setelah pemuda itu membuka matanya.
"Ughh sakit... sakit," Pete menepuk-nepuk punggung Tankhun pelan, memberi tanda bahwa pelukan Tankhun terlalu erat.
"Sakit ya? Maaf maaf," Tankhun segera melepas pelukannya saat mendengar rintihan Pete.
"Huh? Aku dimana? Apakah aku sudah mati? Apakah ini surga?"
Tankhun mengernyit mendengar pertanyaan aneh Pete, apakah tertidur selama tiga hari karena demam dapat merusak syaraf otak? Mengapa Pete seperti orang sakit jiwa sekarang.
"Apa yang kau bicarakan sebenarnya Pete?" Tanya arm yang juga bingung dengan tingkah aneh rekannya.
"Aku pasti mati disiksa Vegas."
"Hah? Apa yang kau katakan Pete? Aku memang membenci Vegas, tapi aku yakin bocah itu tidak akan berani menyiksa bodyguard keluarga utama, terlebih lagi bodyguard ku."
"Khun kant akan menyerang kita," racau Pete lagi.
"Huh? Paman kant tidak akan melakukan itu Pete, apa kau lupa kalau paman kant sangat menyayangi pa dan kami?"
"Eyy arm apakah memakan laba-laba dapat merusak jaringan otak? Mengapa Pete bertingkah seperti orang gila," bisik Pol yang masih bisa didengar oleh Tankhun.
"Ai Pete aku menyesal telah memaksamu memakan laba-laba itu, sekarang kau jadi bertingkah seperti orang gila, karena laba-laba sialan itu."
Tankhun meraung-raung menyesali perbuatannya yang sudah memaksa Pete memakan laba-laba yang pria itu goreng tiga hari lalu.
"Sebentar. Jadi aku benar-benar sakit?" Tankhun, Arm, dan Pol mengangguk kompak.
"Berarti semua yang aku alami adalah mimpi? Penyiksaan itu juga mimpi?"
"Penyiksaan apa maksudmu sialan? Kau sudah terbaring di ranjang ini selama tiga hari."
Ingin rasanya Pol memukul kepala Pete kalau tidak ingat temannya itu sedang sakit.
"Sepertinya aku bermimpi, tapi mimpiku sangat aneh," akhirnya Pete menceritakan keseluruhan mimpinya.
"Aww Pete mimpimu sangat aneh, apakah di dalam mimpi kau lupa kalau paman kant sangat menyayangi pa?"
Benar juga, kenapa Pete tidak berfikir sampai sana? Harusnya jika dia ingat kalau keluarga utama dan keluarga kedua memiliki hubungan yang baik, dia bisa langsung tahu kalau itu adalah mimpi dan berusaha untuk sadar.
"Apakah ini kamar Khun Noo?" Tanya Pete, karena merasa kamar yang dia tiduri terlalu mewah untuk seorang bodyguard.
"Tentu saja bodoh, apakah memakan laba-laba membuat menjadi dungu?"
Andai saja dirinya tidak terbaring sakit, Pete pastikan wajah Pol akan penuh dengan lebam biru hasil karyanya.
"Itu semua karenamu sat! Kalau kau tidak kabur saat Khun Noo memberikanmu laba-laba itu, maka yang terbaring disini bukan aku, tapi kau."
"Dan kalau itu terjadi aku akan mengolokmu selama satu tahun full." Lanjut Pete dengan menggebu-gebu.
"Ya! Betul itu semua adalah salah Pol! Jadi sebagai hukuman mari kita ikat dia dan kelitiki perut dan kakinya."
Wajah Pol pucat pasi mendengar hukuman yang akan Tankhun berikan.
Seluruh bodyguard Tankhun sangat menghindari hukuman yang diberikan oleh Tankhun, karena hukuman-hukuman yang diberikan pasti sangat konyol dan membuat mereka malu, maka dari itu para bodyguard Tankhun berusaha untuk tidak membuat kesalahan.
Arm tidak berniat untuk ikut masuk ke dalam percakapan, atau hanya untuk menghentikan Tankhun agar tidak menghukum Pol pun dia enggan, karena dia tidak mau ikut menjadi korban hukuman bodoh dari Tankhun.
Sedangkan Pete, pemuda itu bersorak dalam hatinya, karena berhasil membalaskan dendamnya pada Pol, bisa di pastikan Pete adalah orang yang paling bersemangat saat menggelitik Pol nanti.
Saat Pol hendak meminta keringanan, tiba-tiba pintu kamar Tankhun terbuka dengan keras.
"Hey! Apakah kau tidak punya sopan santun? Selamat Pol kau tidak digelitiki sendiri, Ken akan menemanimu."
"Maaf Khun Noo, tapi ini adalah situasi yang genting," sela Ken dengan wajah panik.
"Ada apa Ken?"
"Khun Kinn.. Khun Kinn diserang, kita harus cepat menyelamatkan Khun Kinn."
Pete terdiam. Kinn juga diserang di mimpinya, tapi Pete menepis pikirannya itu, dia harus fokus pada Kinn terlebih dahulu.
"Kau mau kemana Pete?! Diam disini biar Arm dan Pol yang pergi," teriak Tankhun, putra sulung keluarga utama itu menghentikan pergerakan bodyguard nya, dan kembali membawa Pete ke posisi semula.
"Tapi Khun Kinn-"
"Kau baru sembuh Pete, kalau kau ikut bisa saja itu menghambat mereka, jadi kau diam disini sebentar lagi bibi Prik akan datang membawakan kari kesukaanmu."
Tankhun buru-buru memotong ucapan Pete membuat pemuda yang sedang berbaring itu diam.
Setelah itu Arm dan Pol pamit pada Tankhun, lalu menyusul Ken yang sudah keluar terlebih dahulu.
"Khun Noo... Apakah anda ingat mimpi saya? Dalam mimpi saya Khun Kinn juga diserang, bukankah ini aneh? Kenapa kejadiannya sama seperti mimpi saya?"
"Mungkin hanya kebetulan, kau jangan banyak berfikir. Oh! Bibi Prik datang, cepat makan dan pulihkan dirimu agar bisa bermain lagi denganku."
Pete memilih diam dan mulai memakan makanannya.
•••
Beberapa hari istirahat bisa membuat Pete pulih, sekarang pemuda manis itu sedang berada di kamarnya hanya menggunakan baju dalam dan celana dalam, sarungnya tersampir di pundak kanannya, dan ia menaburkan tepung pada tangan dan kakinya entah untuk apa dia menaburi tepung.
Lalu Pete mengangkat tangannya, menjepit antara siku untuk memperlihatkan bisepnya, "waahh tidak sia-sia aku pergi gym, sekarang aku memiliki otot yang keren hehe."
Pete terus membuat pose (yang menurutnya) keren tanpa tahu ada orang di belakangnya.
"Permisi."
Pete terkejut mendengar ada suara memanggilnya, lalu Pete dengan tergesa-gesa menutupi tubuh bagian bawahnya yang telanjang.
"Ohh halo," Pete tersenyum lebar seperti biasa, dia melihat pemuda di depannya membawa tas besar.
"Apakah bodyguard baru? Tapi setahuku perekrutan belum di buka," pikirnya.
"Apakah kau bodyguard baru?" Tanya Pete memastikan.
"Iya, aku Porsche bodyguard baru Khun Kinn."
Pete diam mematung, bukankah semuanya hanya mimpi, tapi mengapa namanya sama dengan bodyguard Kinn yang akan menjadi kekasih penerus keluarga utama itu?
TBC
Author note : aku harap kalian suka ceritanya, maaf kalau ada typo, dan jangan lupa vote dan komen ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...