Setelah Vegas mengungkapkan isi hatinya pada Pete secara mendadak, Pete menjadi tidak karuan.
Dia menjadi sangat canggung bila berada di dekat Vegas, kadang juga dia memikirkan hal apa yang membuat psikopat seperti Vegas jatuh hati padanya.
Yang lebih sering dia pikirkan adalah kapan dia pernah bertemu dengan Vegas saat sebelum dia bekerja di keluarga utama.
Vegas sudah pergi ke perusahaan beberapa saat yang lalu. Sekarang Pete sendirian dengan rantai di tangannya, ekspresinya datar. Sedang memikirkan hal-hal
KLEK
Pintu terbuka, menampilkan Nop seperti biasa dengan nampan di tangannya. Sudah waktunya memberi Pete makan siang.
"Melihatmu bisa bertahan sampai sekarang, sepertinya kau berhasil." Nop meletakkan nampan di meja sofa sambil melihat Pete yang sedang berjalan menuju sofa.
"Berhasil apa?" Jawab Pete tidak berminat.
"Sepertinya Khun Vegas tertarik padamu, bukankah itu adalah sebuah keberhasilan?"
Pete tidak menjawab, dia mencoba fokus pada makanan di hadapannya.
"Tapi bagi seorang psikopat seperti Khun Vegas, kamu harus hati-hati. Dia mungkin membuatmu merasa nyaman dan bergantung padanya. Tapi saat dia bosan, maka dia akan menyingkirkan mu."
Tangan Pete yang tadinya aktif menyendok nasi, kini diam.
"Walaupun dia mengungkapkan perasaannya pada orang itu?"
"Pete, aku sudah bekerja dengan Khun Vegas cukup lama. Ungkapan cinta darinya tidak lebih dari sekedar manipulasi belaka. Jadi aku menyarankan mu untuk berhati-hati."
Setelah mengatakan itu, Nop keluar dari kamar Vegas meninggalkan Pete yang menatap kosong sofa di depannya.
'Apa benar begitu? Dia bisa mengkhianati sepupunya, maka tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.'
Pete mengusak rambutnya kasar, apakah selama ini dia tidak lebih dari sekedar mainan di mata Vegas?
Pete tertawa sumbang, dia merasa dirinya begitu bodoh. Kalau bukan mainan, lalu apa? Seseorang yang dicintai Vegas?
Kalau memang Vegas benar-benar memiliki rasa padanya, lalu untuk apa rantai di tangannya ini. Merantainya seperti binatang peliharaan, tentu saja Vegas hanya menganggapnya sebagai mainan, sebagai peliharaan.
Bisa-bisanya Pete melupakan satu hal penting kalau Vegas adalah seseorang yang manipulatif.
Pete jadi teringat ketika dia mendengar percakapan Vegas di telepon malam itu. Sayup-sayup dia dengar Vegas mengatakan kalau dia sudah tidak membutuhkan orang itu lagi.
Apakah besok ketika Vegas sudah puas bermain-main dengannya, Pete akan diperlakukan seperti itu juga? Tentu saja iya, untuk apa Pete masih bertanya pertanyaan yang sudah dia tahu jawabannya.
Pete berjalan menuju tempat tidur mengabaikan makanan yang baru dia makan setengah. Nafsu makannya tiba-tiba saja menurun, dia yang awalnya lapar sekarang entah kenapa jadi tidak bernafsu.
Membaca buku sebagai pengalihan pikirannya sepertinya bukan ide yang bagus, karena walaupun matanya melihat tulisan-tulisan yang ada di buku, tapi pikirannya melayang entah kemana.
Dia hanya menatap kosong buku ditangannya. Sampai dia mendengar suara knop pintu yang dibuka dari luar.
Ternyata itu adalah Vegas, dia baru saja pulang dari perusahaan. Hari masih terik, tapi dia sudah berada di dalam kamar, sepertinya dia tidak memiliki pekerjaan penting hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...