Pete menawarkan minuman pada para pengunjung, sedangkan Porsche berkeliling sambil menari ringan.
"Hey bro, butuh bantuan?" Porsche menepuk pundak seorang pria yang menjadi targetnya.
Seolah paham bahwa dia adalah target, pria itu langsung lari menjauhi Porsche.
"Hadang dibawah." Kata Porsche lewat earbuds agar Arm dan Big menghadang pria tadi.
"Pete! Ke bawah!" Teriak Porsche, lalu Pete dengan cepat berlari ke bawah meninggalkan minumannya.
Big berhasil menghadang target mereka, tapi pria itu ternyata memilih melawan dan tanpa sengaja lepas dari Big.
Arm pun turut andil, tapi sama target mereka melawan. Dan ternyata pria itu pandai bela diri sehingga dia bisa lolos kembali di tangan Arm.
Pria yang diincar oleh pengawal keluarga utama tadi menembak asal ke arah lantai atas. Membuat club yang tadinya terarah menjadi ricuh.
Target keluarga utama itu berhasil membuat Pete dan Porsche tidak lagi mengikutinya. Sebab menghindari tembakan tadi agar tidak mengenai mereka.
Kesempatan itu digunakan oleh pria tadi untuk kabur. Tapi belum sempat dia melewati pintu keluar, pria itu malah berjalan mundur sambil mengangkat kedua tangannya.
Langsung saja Pete turun dan ingin menangkap targetnya. Tapi urung sebab saat dia sudah turun, dia melihat Vegas menodongkan pistolnya pada pria yang diincar oleh pengawal keluarga utama.
"Sepertinya pria ini ditangkap oleh keluarga kedua." Kata Vegas saat berhasil melumpuhkan target para pengawal keluarga utama.
Entah berapa kali Big dan Arm menendang pria tadi, tapi tetap pria tadi tidak mau membocorkan siapa tuannya.
"Siapa tuanmu? Cepat katakan!"
"Sampai mati pun aku tidak akan mengatakannya." Bahkan bentakan Big tidak berpengaruh padanya, dia tetap menutup mulut.
"Sial!" Big kembali menendang pria itu dengan membabi buta, kalau begini Bisa-bisa tugasnya tidak kunjung selesai.
Sementara itu, Vegas, Pete dan Porsche berada di belakang. Vegas sedang duduk di kursi, lalu Pete berdiri di samping Vegas, sedangkan Porsche berdiri mengambil jarak cukup jauh dari Pete.
Vegas dari tadi terus mencoba untuk memegang tangan Pete, tapi selalu ditepis oleh pria manis itu.
"Kenapa kamu jadi dingin sayang? Apa kamu lupa dengan malam terakhir kita?" Bisik Vegas.
Pete tidak menjawab, dia terus menghindari genggaman tangan putra sulung keluarga kedua itu.
'lihatlah si gila mesum itu, di situasi seperti ini masih tetap mencoba mendekati pete.'
"Sepertinya dia tidak mau buka mulut, apa kita bunuh saja?" Tanya Big pada Vegas.
Vegas bangun, lalu berjalan santai ke arah big. "Let me try, aku jamin kita akan tahu siapa tuannya setelah ini."
"Kalian bisa tunggu diluar dan berbalik, kalian akan kehilangan nafsu makan kalian kalau terus melihat."
Keempat pengawal keluarga utama itu langsung keluar dari sel. Sementara Vegas, pria itu sedang memakai sesuatu seperti jas hujan berwarna bening.
Lalu dia mengambil beberapa alat yang akan dia gunakan untuk membuat targetnya bicara.
Sudah lebih dari dua puluh menit, tapi Vegas masih belum selesai dengan kegiatannya. Teriakan dari pria yang menjadi target mereka terus terdengar, tapi Vegas masih tetap mengorek leher belakang pria itu walaupun targetnya menjerit kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...