"ughh apakah ini mimpi?" Pete mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah gordennya.
"Hm? Bukannya aku sedang demam? Kenapa suhu tubuhku normal?"
"Hey sialan! Cepat bangun dan ganti pakaianmu! Bisa-bisanya kau tidur disaat seperti ini."
Pol rekan bodyguard Pete menarik tangan Pete secara paksa agar pemuda manis itu bangun dan bersiap, sepertinya sedang terjadi sesuatu yang genting.
"Hah apa yang terjadi? Bukankah aku sedang sakit?"
"Sakit pantatmu! Kau tidur dari sore sialan. Sekarang bukan waktunya untuk tidur, Khun Kinn diserang dan kau harus menjalankan tugasmu sebagai bodyguard."
Mendengar Kinn diserang, Pete dengan secepat kilat langsung bergegas mengganti baju dan turun ke lantai dasar dengan tergesa-gesa.
"Akhirnya kau bangun. Sekarang cepat masuk ke dalam mobil kita sudah tidak punya waktu."
Arm menggeret Pete untuk masuk ke dalam mobil, setelah semua bodyguard lengkap mereka pun melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
"Bagaimana keadaan Khun Kinn?" Tanya Pete pada Ken yang duduk disebelahnya.
"Khun Kinn berhasil kabur, tetapi big mendapat satu tembakan di lengannya."
"Kita tidak punya banyak waktu, lajukan mobil secepat yang kalian bisa. Jangan sampai Khun Kinn mendapat luka serius."
Mobil pun berhenti tepat di belakang Kinn yang sedang mengelus pergelangan tangannya.
"Maaf atas keterlambatan kami Khun Kinn," semua bodyguard membungkukkan badan.
Setelah memastikan bahwa Kinn tidak terluka, Pete menuntun Kinn untuk masuk ke dalam mobil dan segera kembali ke mansion keluarga utama.
•••
Hari-hari berlalu, Pete melalui harinya seperti biasa, namun sekarang dia mempunyai teman baru bernama Porsche, seorang bodyguard baru yang sepertinya memiliki hubungan spesial dengan bosnya.
Tapi sialnya Vegas anak sulung dari keluarga kedua mencoba untuk mendekati Porsche, dan membuat Kinn naik pitam, kemudian Pete sebagai orang kepercayaan Kinn diperintahkan untuk terus mengawasi Vegas.
Sialnya saat sedang mengawasi Vegas, Pete selalu ketahuan.
Saat pertama kali dirinya mengawasi Vegas ditemani oleh Pol, namun Pol malah terlelap membuat Pete kesal setengah mati.
Dan Vegas ternyata menyadari kehadiran mereka, hanya saja dua orang itu terlalu bodoh mengira Vegas tidak akan menyadari kehadiran mereka.
Saat Vegas dan adiknya Macau berjalan pulang selepas membeli sesuatu di kedai yang tentu saja akan melewati mobil mereka.
Pete yang panik akhirnya memilih berpura-pura sebagai pasangan yang hendak melakukan hal yang tidak senonoh di dalam mobil dengan Pol sampai Vegas dan adiknya melewati mobil mereka, barulah Pete melepaskan cengkeramannya pada Pol.
"Huh? Ada apa?" Tanya Pol setengah sadar.
"Diam brengsek, kerjaanmu hanya makan dan tidur," oceh Pete tanpa sadar bahwa sedari tadi orang yang dia awasi sedang melihatnya.
TOK
TOK
TOK
Mendengar ketukan di kaca mobilnya, Pete membalikkan badan menghadap kaca mobil. Dan betapa terkejutnya dia melihat Vegas berdiri disana, tersenyum sambil membawa sesuatu ditangannya.
"Waa! Khun Vegas kebetulan sekali kita bertemu disini," cengir Pete sambil menurunkan kaca mobilnya.
"Aku melihatmu diam disini dari tadi, jadi aku membelikan mu beberapa cemilan dan obat nyamuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...