Sinar matahari menelusup memasuki kamar Vegas melewati celah-celah gorden membuat seorang pria manis yang tertidur di pelukan pria lainnya terganggu.
"Ugh." Pete mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi terhalang oleh lengan kekar yang melingkar di pinggangnya.
'Sial! Bagaimana aku bisa berakhir seperti ini? Aku harus cepat kabur.'
Pete melepas pelukan Vegas dari tubuhnya dengan sepelan mungkin supaya pria disebelahnya tidak terbangun.
Setelah berhasil, barulah Pete bergerak turun dari kasur dengan hati-hati.
"Mau kemana, baby?" Belum kakinya menapaki lantai, sebuah lengan kekar lebih dulu melingkar di area perutnya. Juga sebuah dagu yang bertopang di pundaknya.
Pete menegang, kalau sudah begini bagaimana dia bisa kabur? Dan dia baru menyadari kalau ternyata tangan kirinya dirantai oleh Vegas.
"Hari masih pagi, ayo lanjut tidur." Vegas mengangkat tubuh Pete dengan satu tangan, lalu memposisikannya di dadanya.
"Lepaskan aku."
Seolah tuli, Vegas mengeratkan pelukannya. Kemudian memejamkan mata berniat untuk lanjut tidur.
"Lepaskan aku, Vegas."
Tidak ada jawaban, pria disebelahnya masih saja menolak untuk menjawab.
"Aku bilang lepaskan!"
Geram karena tidak mendapat jawaban, Pete memberontak di dalam pelukan Vegas.
Sungguh Pete hanya ingin pulang ke kediaman keluarga utama. Tidak apa-apa jika dia akan disuruh-suruh oleh Tankhun sepanjang hidupnya asal jangan terjebak disini bersama pria psikopat yang sialnya bisa membuat jantung Pete berdebar.
"Lepas apa, sayang? Kamu sendiri yang masuk kesini." Vegas menekan perut Pete agar pria itu berhenti bergerak. Lututnya juga menahan paha Pete untuk meminimalisir gerakan lelaki manis disebelahnya.
Walau seperti itu, Pete tetap melakukan pemberontakan. Tangannya yang tidak di rantai dia gerakkan untuk mendorong Vegas.
Vegas menghela nafasnya, lalu menduduki perut Pete menekan perut itu dengan lututnya. Serta meletakkan tangan Pete yang bebas diatas kepala pria manis itu.
"Bukannya kamu tahu sendiri, siapapun yang masuk ke dalam mansion ini tanpa izin dari ku atau ayah. Maka dia tidak bisa keluar lagi, kecuali dia mati."
"Kalau begitu bunuh aku!"
Vegas menyeringai, dia melihat ke arah bawah dimana adik kebanggaannya yang berdiri tegak.
"Ya, aku akan membunuhmu dengan kenikmatan."
Setelah mengatakan itu, Vegas menundukkan kepalanya dan langsung menyambar bibir Pete.
Pete ingin mendorong, tapi tidak bisa. Sebab tangannya yang terkunci diatas kepala, juga perutnya yang ditekan membuat dia tidak bisa bergerak.
"Jangan lagi. Aku belum mandi." Kata Pete mencoba agar Vegas menghentikan aksinya.
"Peduli setan!" Vegas membawa bibirnya menuju tonjolan kecil yang ada di dada Pete. Lalu tangannya yang bebas dia gunakan untuk memelintir puting yang satunya.
Pete dengan sekuat tenaga menahan desahannya, ia masih mencoba untuk terbebas dari kukungan Vegas.
Tapi usahanya hanya sia-sia, tenaganya tidak seberapa. Karena pergulatannya dengan Vegas semalam, belum lagi dia juga tidak sempat makan malam membuat tubuhnya agak lemas.
Akhirnya pagi itu mereka berdua kembali bergumul sampai matahari berada di atas kepala.
Sementara itu, di kediaman keluarga utama. Kinn, Porsche dan juga Tankhun sedang menikmati makan siang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...