"Aduh Khun Vegas mana ya? Bukannya tadi dia pergi ke restoran China bersama Khun Macau? Kenapa sekarang tidak kembali."
Pete masih terus mengawasi Vegas seperti yang diperintahkan oleh Kinn, berbeda dengan pria disampingnya yang sudah terlelap sejak setengah jam yang lalu.
"Pol bangun! Jangan tinggalkan aku tidur!"
Pete mengguncang-guncang tubuh Pol agar pria itu bangun, namun nihil bukannya bangun Pol malah merubah posisinya dan melanjutkan tidurnya.
"Lebih baik aku ditugaskan bersama Arm daripada kau sialan," Pete mengerucutkan bibirnya kesal karena Pol yang selalu tidur dan berakhir dengan dirinya yang mengawasi sendirian.
"Ugh Khun Vegas kenapa lama sekali? Apakah dia bertemu dengan wanita terlebih dahulu? Eh bukannya dia tidak suka wanita?"
"Ah lupakan! Terserah dia mau suka wanita atau tidak, tapi kenapa dia lama sekali?!"
Pete mengerang frustasi, jika dia kehilangan jejak Vegas apa yang harus dia katakan pada Kinn nanti.
Vegas dan adiknya terlihat berjalan menuju arah mobil Pete dan Pol membuat pemuda manis itu kalang kabut.
"Apa mereka pikir kita ga tahu kalau itu mereka?"
"Kan hia punya Intel hahaha."
Saking paniknya Pete sampai berpura-pura menjadi pasangan yang hendak melakukan tindakan yang tidak senonoh bersama Pol.
Vegas mengerutkan alisnya, merasa marah atas tindakan Pete barusan. Walaupun itu hanya akting, tapi Vegas tetap merasa api cemburu.
"Kalau mau cemburu minimal ada hubungan," sindir Macau.
"Diam," Vegas terus melanjutkan jalannya bersama Macau sampai melewati mobil Pete dan Pol.
Pete yang merasa Vegas sudah melewati mobilnya, menjauhkan dirinya dari Pol yang perlahan membuka kedua belah matanya.
"Huh? Ada apa?"
"Diam brengsek! Kerjaanmu hanya makan dan tidur saja."
Gerutu Pete sampai tidak sadar kini Vegas tengah memperhatikannya dari balik kaca jendela.
TOK
TOK
TOK
Pete menolehkan kepalanya ke kanan dan betapa terkejutnya dia melihat Vegas berdiri dengan kresek di tangannya.
"Waaa! Khun Vegas, kebetulan sekali," Pete tersenyum lebar, senyum yang penuh ketakutan.
Pete membuka jendela mobilnya, lalu menyapa Vegas yang sedang tersenyum melihatnya, "selamat malam Khun Vegas."
"Aku melihat kalian dari tadi disini, jadi aku belikan beberapa cemilan dan obat nyamuk."
Pete menerima kresek yang diberikan Vegas tidak lupa dengan senyum lebarnya yang masih menghiasi wajah manisnya.
Pol melihat satu kresek besar berisi banyak cemilan langsung merebut kresek itu dari tangan Pete, kemudian mengeluarkan isinya.
Pete pun juga ikut mengeluarkan isi dari kresek yang diberikan Vegas, namun kegiatannya terhenti ketika menyentuh satu kotak persegi berwarna emas yang ternyata adalah kondom.
"WAA! KONDOM."
Pete menutup mulutnya saat merasa teriakannya begitu kencang.
Sementara itu, Vegas menyunggingkan seringainya, kemudian mengajak adiknya untuk kembali ke mobil Pete dan Pol, "come here bro."
"Kalau yang itu milikku atau kamu mau berbagi?" Pete semakin terkejut saat tangannya dielus oleh Vegas.
"Tidak Khun Vegas," tolak Pete dengan senyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...