Sudah pukul tiga dini hari dan Pete baru saja dapat tidur tiga puluh menit, karena Vegas yang terus minta sekali lagi sampai entah itu sudah ronde ke berapa mereka.
Vegas menghentikannya saat jam setengah tiga, setelah memakai bajunya, Vegas kemudian keluar dari kamar itu takut nanti Tankhun akan masuk ke dalam.
Tetapi sebelum itu dia sudah meminta kontak Pete dan juga meminta pemuda manis itu untuk menambahkan dirinya di line.
Tidur Pete terganggu karena tiba-tiba pintu dibuka paksa dan terlihatlah Tankhun, Arm dan Pol dengan wajah terkejutnya.
"Astaga Khun Noo! Pete kita sudah tidak perawan lagi, lihat banyak bungkus kondom."
Jeritan Pol membuat tidur Pete terganggu, kemudian perlahan membuka matanya dan betapa terkejutnya Pete saat melihat Tankhun, Arm dan Pol yang berdiri di depan kasurnya dengan ekspresi terkejut.
Pete mencari ke sekeliling ruangan takut Vegas masih ada disini dan Tankhun melihatnya.
'syukurlan Khun Vegas sudah pergi.'
"Pete! Bajingan mana yang menyentuhmu, lalu meninggalkanmu seperti ini?!"
"Umm saya tidak ingat Khun Noo saat itu saya mabuk," alibi Pete padahal dirinya tahu betul siapa yang sudah menggempur dirinya berjam-jam.
"Ya sudah sekarang kau aman bersamaku. Bersihkan dirimu dulu, lalu kita pulang."
"Baik Khun Noo," Pete bangkit dari tempat tidur dengan selimut yang melilit badannya.
'sialan Khun Vegas! Pantatku nyeri dibuatnya.'
•••
"Hey, Pete bagaimana rasanya?" Tanya Porsche dengan wajah yang sangat menyebalkan bagi Pete.
"Untuk apa bertanya? Bukankah kau juga pernah?"
"Ah! Kau tidak asik."
Pete mengangkat bahunya, lalu kembali melanjutkan sarapannya yang tertunda.
"Pete! Pete!"
Tiba-tiba ada seseorang yang menjerit memanggil namanya membuat Pete lagi-lagi tidak jadi memakan sarapannya.
"Ada apa Ken? Kenapa semua orang terus mengganggu waktu sarapanku?!"
Porsche diam menonton Pete yang sebentar lagi mengamuk, karena tidak bisa menghabiskan sarapannya.
"Aduh Pete ngamuknya ditunda dulu Khun Kinn memanggilmu, dia ingin kau menemuinya di kamar-"
"Hah?! Khun Kinn?!" Pete cepat-cepat memakai sepatunya yang tadi dia lepas dan hendak berlari, tapi ditahan oleh Ken.
"Kenapa Ken?! Jangan menahan ku! Bisa-bisa aku dipenggal jika tidak cepat-cepat menemui Khun Kinn."
Ken merotasikan matanya malas, dituntunnya Pete untuk duduk kembali.
"Makanya jangan suka potong ucapan orang! Khun Kinn bilang kalau kau masih sarapan selesaikan dulu sarapanmu baru pergi menemuinya."
Pete berucap 'oooo' tanpa suara, lalu melanjutkan sarapannya dengan senyum lebar.
"Apa karena sudah ti- aww kenapa kau menginjak kaki ku?!" Porsche tidak jadi melanjutkan perkataannya, karena Pete tiba-tiba menginjak kakinya.
Sementara itu, Ken menatap mereka dengan tatapan curiga, "ada yang kalian sembunyikan ya dariku?!"
"Tidak ada! Aku sudah selesai."
Setelah menyelesaikan sarapannya, Pete segera pergi ke kamar Kinn dengan langkah tertatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [VEGASPETE]✓
Fanfictiontentang Pete yang bermimpi bahwa kelak di masa depan dia akan disekap dan di siksa oleh Vegas keponakan dari bos besarnya. semenjak dia mendapat mimpi itu, Pete selalu berusaha menghindari segala jenis pertemuan dengan Vegas. semakin dia menghindar...