7. Club

6K 497 12
                                    

Pete keluar dari 7eleven setelah membayar semua belanjaannya, diikuti oleh Macau dan Vegas di belakangnya.

"Ah, hujan," Pete menjulurkan tangannya merasakan tetesan air hujan yang turun.

"Hia bagaimana ini? Kita kan pakai motor, masa mau tunggu hujannya reda."

Pete diam-diam mendengar percakapan kakak-adik itu.

'sebaiknya aku cepat pergi, aku tidak ingin berurusan dengan Khun Vegas lagi.'

Pete berjalan pelan menuju mobilnya agar tidak ketahuan oleh Vegas dan Macau, tapi belum lima langkah dirinya sudah dipanggil oleh Vegas.

"Ya Khun Vegas, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Pete dengan senyum lebar.

"Kamu mau pulang bukan?"

Pete menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Good, kami akan berteduh di rumah paman Korn," belum sempat Pete mengiyakan keinginan Vegas, pria itu sudah berjalan terlebih dahulu diikuti oleh adik kesayangannya.

Pete menghela nafasnya, tidak ada yang bisa dia lakukan bila Theerapanyakul bersaudara sudah menginginkan sesuatu, maka hal itu harus mereka dapatkan apapun caranya.

Setelah menaruh belanjaannya di kursi belakang, Pete kemudian masuk di kursi kemudi, disampingnya ada Vegas yang memperhatikannya dengan senyum diwajahnya.

Pete merinding melihat senyuman Vegas, cepat-cepat dirinya memalingkan wajah, lalu menghidupkan mesin mobil, dan melajukan mobil keluar dari parkiran 7eleven.

"Pete akhirnya kau pulang, cemilanku man- ow," Tankhun yang tadinya antusias berubah muram karena melihat kehadiran Vegas dan Macau dibelakang Pete.

"Untuk apa kalian kesini hah?! Apa kalian tidak punya rumah sendiri?!"

Vegas merotasikan matanya, sepupunya ini mulai lagi.

"Khun Noo, Khun Noo tenang, biar saya jelaskan."

"Bagaimana aku bisa tenang?! Minggir Pete jangan menghalangiku, kau berubah Pete!"

Pete menahan Tankhun yang ingin menyakar kakak beradik itu, terserah tuannya ingin mengatainya seperti apa yang terpenting adalah tuannya tidak menyerang kedua sepupunya.

Tankhun masih terus berusaha untuk menyentuh wajah sepupunya dengan kukunya, kalau saja Pete tidak menghalangi Tankhun, maka bisa dipastikan Vegas dan Macau akan memiliki banyak luka cakaran.

"Ada apa ini?" Porsche datang dengan Kinn melihat pertengkaran kedua keluarga itu.

Tankhun menarik tangan Porsche untuk berdiri disebelahnya.

"Kalau kau bisa memukul salah satu dari mereka, maka aku tidak jadi menghukummu karena sudah membunuh Elizabeth dan Sebastian.

Porsche mengernyit, kenapa jadi dia yang dibawa-bawa pada pertengkaran kekanakan Tankhun?

Tapi karena diiming-imingi pembatalan hukuman akhirnya Porsche menyetujui kemauan Tankhun.

"Yang ini?" Porsche bertanya, lalu memukul kepala belakang Macau.

"Oh my God hahaha yah begitu, bagus Porsche bagus."

Tankhun bertepuk tangan riang melihat Porsche yang memukul kepala Macau.

"Hia! Dia memukulku," Macau mengadu pada Vegas membuat pria berwajah garang itu menghela nafas, sampai kapan sepupunya itu akan berhenti bertingkah kekanakan seperti ini? Fikirnya.

"Kinn astaga aku menyukai bodyguard mu, aku akan menukarnya dengan Pete."

Pete menggeleng menolak, jika ini di situasi normal maka Pete akan sangat senang, tapi setelah mendapat mimpi aneh itu bagaimana bisa Pete senang menjadi pengawal Kinn.

DREAM [VEGASPETE]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang