CHAPTER 22

79 11 1
                                    

Hy hy readers 👏

Gimana kabarnya?!

Wahhh aku baru publish nih maaf yaa udah nunggu lama

Yaudah deh daripada berlama-lama mendingg langsung baca aja enjoyy ❤️✨

∆∆∆∆∆

"Yahhh bundaa teruss gimana"  tangis Nara menjadi jadi.

"Lah kok nagis sih?! Kan ada si Tae nanti berangkat bareng kamu" ujar bundanya sambil menenangkan sang putri.

"T-tapi Tae b-bilang b-besok ga m-masuk" Nara sambil sesegukan.

"T-terus nanti n-nara p-pulang nya g-giman?!" Sambil melihat ke arah bunda nya.

"Ck tinggal naik angkot aja nara, gausah nangis alay dan lebay Kek gitu deh. Lagian kan kamu ada Jean bisa tuh pulang bareng naik angkot" ceplos sang bunda.

Nara yang mendengar nama nama Jean di bawa bawa, ia langsung melotot ke sang bunda "bunda tau dari mana aku Deket sama Jean?! Ngakuuuuuu?! Haayooo bundaa ihhhhh" kesal Nara pasalnya ia tidak pernah cerita tentang Jean.

"Anu itu nah bunda liat dari notif hp kamu 'jean❤️' gituuu" pasrah sang bunda.

Jawaban sang bunda membuat mata Nara mendelik tajam "tuh kan bundaaa ga boleh buka buka hp akuuu ihsss, itu kan privasi akuuu pokoknya aku mls sama bunda titik" kesal Nara sambil menghentakkan kakinya ke arah kamar.

Brakkk

"Astagfirullahaladzim" sabar sang bunda menghadapi nara yang lucknut itu.

"Inilah ciri ciri beban negara" gumam sang bunda sambil menunjuk foto Nara yang terpampang di ruang tamu.

"BUNDAA AKU DENGERR YAAA!!" Teriak Nara dari kamar.

Kini Nara di kamar sedang meratapi nasib nya esok.

"Ihs gw gimana dong, pak supir besok ada perlu ga masuk deh jadinya. Terus Tae juga ga masuk ihhh sebel"

"Semoga besok libur ya Allah guru nya pada sakitt ehhh maksudnya ada keperluan" doa Nara yang membagong kan.

"Dahlah gw mo tidur ngantuk dadah readers"

Sementara di sisi lain

"Ih gw suka deh kek nya sama si Jean" ujar perempuan itu pada dirinya sendiri.

"Tapi.. kek nya Nara suka sama Jean juga deh... " Gumam nya lesu.

"Kan blom pasti juga sih Jean suka sama Nara, walaupun mereka saling suka kan masih ada 1 cara NIKUNGG!" Teriak perempuan itu di akhir kalimat.

"Bagaimana pun cara nya gw harus Deket dulu sama nara"

"HAHAHAHHAHA HAHHAHAH" setres orang itu tertawa sendiri.

"Nah kan kaos kaki gw ilang lagi ilang lagi" kesal Nara kaos kaki nya ilang.

"Bunda kali ya?! Yang rapihin"

"Bundaaa yuhuuu~ kaos kaki Nara di mana"

"Yeuhhh kebiasaan mana kaos kaki kamu bunda ga nyimpen awas ya ilang lagi, kamu tuh udah ilangin 5 kaos kaki berturut turut" omel sang bunda sambil memegang sapu.

friendly [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang