CHAPTER 34

53 5 0
                                    

eiyoooo!
sebenarnya mls tpi klo di tunda tambah males nanti😿
makanya vote dong😠

******

deg deg!

Yap, kini giliran kelompok nara yg membuat tape nya. "Nar ini mah bahaya saingan kita kelompok jean" bisik cici kepada nara.

Hal itu membuat nara sebal, kenapa kelompok ia yg di saingi dengan kelompok jean? 'kek ga ada kelompok lain aja' batin nara.

Bukan hanya itu yg membuat nara sebal, salah satunya adalah ana yg terus menerusan  centil terhadap jean. Entah itu memakai kan celemek.

"Kenapa lu? Panas ya liat mereka?" Iseng bima yg melihat muka nara memerah.

"Engga! Sok tau huuuu" seruu nara sembari meledek. Dah hal tersebut terlihat jelas oleh jean.

"Ambil posisi, pembuatan tape di mulai!" Sentak bu lana sebagai wali kelas nya mereka.

Nara sedang membagi bagi kan tugas. "Gw kupas singkong, cici bantu halusin ragi, udin sama Bima nanti kukus singkong nya. Ngerti?"

"Ngerti!" Sentak Mereka, sembari mengambil dan memasang celemek nya masing masing.

Kini nara sedang mengupas singkong nya terlebih dahulu, lumayan susah bagi nara. Pasalnya ia tidak pernah menyentuh peralatan dapur, dan ini pertama kalinya membuat tape.

Bima, udin mempersiapkan kukusan dan udin yg memasak air hingga panas. Karna bima tidak ada pekerjaan yg lain ia pergi berjalan ke arah nara.

"Sini gue bantu!" Ia mengambil alih pisau yg ada di tangan nara. "Makasih" ujar nya.

Nara memotong singkong yg sudah di kupas oleh bima "singkong yg udh di potong kasih ke udin biar di kukus dulu" ia mengangguk dan berjalan menuju udin.

"Nih udah, tinggal di kukus"

"Okeh" udin mengambil singkong dari nara, dan ia menata nya di dalam kukusan tersebut agar terlihat cantik.

Nara beralih ke daun pisang. Ia segera me lap daun pisang tersebut dengan lap basah dan di lap kembali menggunakan lap kering.

Sementara cici sedang menghaluskan 2 keping ragi "halus banget gpp kan ya?" Bingung nya. Karna takut salah ia pun bertanya "DIN, INI RAGI NYA HARUS HALUS" teriak nya kencang "IYAA!" Bukan hanya udin yg menjawab melainkan semuanya termasuk bu lana.

"Heheh maap yaa" cengeges nya. Bima menyerahkan sisa potongan singkong itu ke udin agar di kukus.

Bima beralih ke nara untuk membantu nya menyusun daun pisang di wadah pelastik. "Sini gue bantuin" titah bima "ah ngapain si sono! Awas aja yaa daun pisang nya remuk sama lo!" Ancem nara.

"Iya ga bakal" bohong nya. Belum apa apa ia sudah merobek daun pisang. Niat nya di robek dikit agar muat ke dalam wadah pelastik, tetapi robek nya malah menjadi semakin besar.

"Argh! Panas!" Teriak ana. Yg terkena potongan singkong kukus panas itu.

"Lo gpp? Mana yg sakit?" Tanya jean yg terlihat tampak panik.

friendly [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang