Chapter 37

26 2 0
                                    

haii haiii👋🏻😋

aku mintaa maaf bgt yaa jarang update akhir' ini 🙏🏻🙏🏻karna maless sii wowkwowk🤪

Vote+komen= votment 💗

°°°°°°°°°

3 hari lagi mereka akan melaksanakan ujian, "woi ini pak al belum ngasih kisi kisi?!" Tanya tutih yg sedang mengerjakan kisi' lain nya.

"Jeann!!!!! KISI KISI INDONESIA MANA?!"  Teriak Risa dari luar kelas, "WOI RINSO LO BERISIK BGT DAH!" Omel udin.

tring!
tring!

"Liat grup!" Tegas jean, ia sangat amat pusing dengan urusan kelas dan ketua OSIS yg bersamaan. "Je, gw boleh minta tolong ajarin MTK gak?" Kata ana sembari membolak-balikkan pulpen nya.

"Bentar ana, gua juga lagi pusing ngurusin kelas, dan OSIS yang bersamaan. Apalagi gue juga belum belajar buat persiapan ujian nanti" ujar Jean tanpa melihat ke arah ana, dan fokus ke ponsel nya.

"O-oh, gpp je" ana kecewa dengan perkataan Jean, kenapa Jean lebih mementingkan pekerjaannya daripada ana? "Sebenarnya lu sayang nggak sih sama gw je"

Nara yang melihat Jean bersama ana yang berbincang "potek hati gueh njir, gini bgt ya gue?" ia sangat menyesal membuka hati ke pada orang friendly.

Tok!
Tok!

Bunyi ketukan pintu tersebut membuat kelas menjadi sangat hening, para siswa siswi yang ada di kelas serentak melihat ke arah pintu dan di sana terdapat bu lana.

"Nara, jadi? Ikut ibu ke kantor!" Setelah mengatakan itu bu lana pergi ke kantor. Nara berdiri dan merapihkan penampilan nya sebentar, "mau ke mana nar?" Tanya bima saat hendak me masuki kelas.

Sedangkan nara hanya mengangkat bahu saja, ia pergi meninggalkan kelas yg sangat ricuh tersebut, "nara mau ngapain? Tumben ga si?" Tanya udin.

Sebenarnya bima sangat kepo, "apa ada yg nara sembunyikan?" Batin nya khawatir, entah kenapa ia memiliki perasaan lebih kepada nara. Apakah ini termasuk rasa kasih sayang kepada teman??

"Apa nara membuat pelanggaran? Sampai sampai di panggil bu lana?" Batin jean, ia sangat ingin mengetahui apa yang sedang terjadi antara nara dan bu lana di kantor.

"Permisi bu" ucap nara yg memasuki kantor, "duduk nak" nara menuruti apa yang di ucapkan walas nya itu.

"Perihal yang kamu katakan kemarin di chat, apakah kamu serius?" Tanya bu lana dengan tatapan mata yg terus menatap ke arah nara.

"Iya bu, narala yakin ingin melakukan nya. Lagian ini juga akan berpengaruh ke masa depannya Nara juga bu" ucap nara dengan yakin, meski jika nanti nya ia tidak mendapatkan hal tersebut, tetapi ia sudah berusaha bukan?

Bu lana menatap kedua mata nara, ia sama sekali tidak melihat kebohongan yang berada di dalam nya, "bagus nak, kamu sudah mulai memiliki keberanian, dan sebisa mungkin ibu akan membantu. Semangat ya Nara!" ujar bu lana sembari merangkul nara, yang tentu saja membuat nara terharu.

Tentu ini bukan hal yang mudah untuk nara lakukan, tetapi ini adalah hal yang patut di coba.

"Hosh ! Risa nara mana?" Tanya tae seperti orang yang haus akan minuman. "Hah? Lo kenapa tae? Nara lagi ada urusan sama bu lana kaynya" jawab risa dan memberikan tae satu minuman.

Gulk!
Gluk!
Ah~

"Thanks, ya!" Ucapnya selesai meminum minuman yang tadi  di berikan oleh risa. "Eum, tae lo ngerasa ga si nara aneh? Gw ga tau aneh nya gimana, yang pasti dia kaya memiliki kesibukan gitu?" Risa menatap tae meminta penjelasan.

"Gw juga ga tau ris, tuh anak mulai beda. Kalau di tanya sibuk atau engga stiap orang kan memiliki kesibukan yang berbeda kan? Termasuk nara yang mulai sibuk." Tae menatap langit yang sedang mendung itu.

Entah ini perasaan tae atau apa, ia hanya merasa nara menjauh darinya. "Huft.."

"Iya sih, bener mungkin nara lagi meningkatkan kemampuan nya" pikir rissa.

"Ris gw duluan ya, ke kelas bentar lagi bell"  rissa pun mengangguk kan kepalanya, dan benar jam pelajaran yang selanjutnya akan segera di mulai. Ia pun berjalan menuju kelasnya.

Kring!!

Bel masuk berbunyi, siswa berlari larian menuju kelasnya masing-masing.

'Berisik'

Satu kata itulah yang menggambarkan kelas nara sekarang, mungkin karna guru guru yang sibuk mempersiapkan ujian yang sebentar lagi akan datang.

Bima datang menghampiri rissa, membuat rissa menaikkan sebelah alis nya, seolah olah bertanya 'apa?'

"Nara mana? Belum selesai urusannya?" Pertanyaan yang terlontar dari bima hanya mendapatkan gelengan dari risa.

Jean yang mendengar pertanyaan dari bima tadi celingak-celinguk mencari keberadaan nara, namun nihil. Apakah anak itu benar benar terjebak masalah yang berat? Hingga harus berhadapan dengan bu lana, pikirnya.

"Maksih ya bu, nara akan berusaha semaksimal mungkin!" Ujar nya sembari menutup pintu kantor.

Nara berjalan ke kelas nya dengan pikiran yang berkecamuk, apakah ia akan bisa ? Atau hanya akan mempermalukan diri nya? 'kenapa lo berbuat sejauh ini nar?'

Tapi ia sudah terlanjur, dan setengah jalan. Jadi mau tidak mau ia melakukan nya.

Brak!

Sungguh nara tidak bermaksud untuk membuka pintu secara kencang. Ia hanya bisa cengengesan di depan semua orang yang sedang menatapnya.

"Heh, lo dari mana??"

"Lo ngelanggar peraturan apa??"

"Di skors berapa hari?"

Ia heran kenapa teman temannya melontarkan banyak pertanyaan kepada nya, "gue ga ada masalah, astagaaa!" Pusing nya sembari memijit pelipis.

"Lah terus lu ngapain lama di kantor tadi?" Tanya udin, sebenarnya ini pertanyaan jean dan terpaksa harus udin yg menanyakan.

"Cuma minta pendapat saja sama bu lana, udah ? Nanya lagi ga? Sebelum mulut gue males ngomong!" Titah nara dengan muka yang jutek.

"Oiya, tadi tae nanyain lo nar, dia kangenn bgtt katanya" bohong risa, eits tapi benar kan tae menanyakan nara.

"Dih, najis!" Refleks nara, mood nara sangat labil kali ini, kadang bahagia, tetapi sedih juga dalam waktu yang bersamaan.

"Kuy pulang bareng nara" ajak bima, "ck, ga! Lo cari cwek sanaa bim biar ada kerjaan dikit" cetus nara.

'yang gw mau lo wkwk...'

"Loh gw baik ya, nawarin Lo tebengan kalau naik angkutan umum buang' uang" jawab bima tak mau kalah.

"Gak! Duit duit guee, lagian gue piket dulu ah sanaa!" Usir bima, dari bangku nya.

°°°°°°°°

Tandai jikaa typoo ges📌

TBC!!!!












friendly [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang