Kini di rumah keluarga Fernandez tengah bersiap untuk pergi liburan.
Elis hanya mengayun-ayunkan kaki nya di pinggir kasur medium size karna pakaian nya di siap kan oleh sang mama, awal nya ia ingin menyiapkan pakaian nya sendiri namun di larang oleh sang mama.
"Ma, udah Iis aja ihhhhh" rengek nya yang sudah bosan.
"Udah Iis diem aja, oh ya mama mau tanya sesuatu" Nindy berhenti sejenak lalu menatap Elis.
"Apa mah?"
"Elis kalau ganti nama mau gak? nanti mama ganti nama yang bagus banget gimana?" tanya Nindy.
"Hm, Iis bingung mah, soal nya yang kasih nama Iis itu ibu, ibu panti" jelas nya.
"Hm, nanti kalau ibu panti setuju, Elis mau ganti nama?" tanya nya lagi.
"Iya mah, seterah mama aja"
"okey"
Kini mereka sudah berada di dalam mobil, mereka hendak menuju bandara karna tujuan mereka adalah Bali.
"Sayang, Bryan, Rafael dan Zayn sampai di sana kalian mau tidur ber4 atau berdua berdua?" tanya Bara sembari mengelus pucuk kepala Elis yang berada di pangkuan nya.
Tak ada satupun dari mereka yang menjawab, Elis pun menoleh menatap Bryan.
"Abang, Iis mau bobo sama Abang gak mau sama Abang yang lain kalau sama Abang Rapael dan Abang Zayn Iis di cubit Mulu kalau sama Abang Bryan paling tampan Iis di peluk Mulu Iis suka" celoteh nya.
"Papa, Iis mau pindah ke Abang Bryan" pinta nya.
"Jangan sayang susah Abang kan di belakang nanti kamu jatuh terus berdarah gimana?" ucap Nindy sembari mengelus jidat Elis.
"Hm"
•~•
Kini mereka telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, mereka menyewa mobil yang berada di bandara untuk menuju ke parkiran pesawat.
"Hahaha Abang seru!!" Seru Elis yang sangat bahagia.
"Hehe iya" balas Bryan cuek.
Zayn dan Rafael sedari tadi sangat tidak mood karna mereka berdua sangat ingin ke Swiss namun gagal.
Setelah sampai mereka langsung masuk kedalam pesawat, karna memang sudah waktu nya, mereka menempuh perjalanan selama beberapa jam.
"Mama ini kapan sih nyampe nya" tanya Elis yang sudah sangat bosan.
"Sabar sayang sebentar lagi kok, kamu ke Abang Bryan aja bobo yah" ujar Nindy.
"Gak mau, mau Ama mama"
"Iis takut hilang" bisik Elis dengan suara khas nya.
"Hehehe gak ko sayang" balas Nindy.
"Ua udah deh Iis mau Ama mama aja"
"ya udah iya sini"
Singkatnya, mereka sudah sampai di salah satu bandara di Bali.
"Hoamh" Elis sudah mengantuk pasal nya ia baru saja tidur namun sudah sampai.
"Aabar ya Is, kita ngambil koper dulu oke?, tos dulu" ucap Bara.
Tosss
"Ya sudah kalian tunggu sini, biar mas sama anak anak yang ngambil, sayang kamu sama Iis tunggu di mana aja seterah, terus kamu cari villa yah" suruh Bara.
"Ya sudah hati-hati ya mas, Rafael di sini aja diakan petakilan takut hilang hehe" kekeh Nindy.
"Ya sudah"
"Dadah papah" saut Elis.
"Dadah juga sayang" balas Bara.
Kini mereka berpisah, Bara mengambil koper dengan B&Z dan Nindy beserta Elis dan Rafael berada di tempat menunggu, ia sudah memesan villa dengan harga perminggunya Rp 75.000.000.00, kenapa bisa sangat mahal karna di sana sudah di sediakan 2 pembantu dan banyak fasilitas berkelas.
TAMAT.
22 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini, Cerita Kita
JugendliteraturStory Publication Tanggal: 14 September 2022 By Author: Linda Ramadani •Follow ig: ndaendott •Follow TikTok: Daa ______________. •~• ._______________ Anak yang dibuang oleh keluarga nya, dipungut oleh panti dan diasuh oleh Fernandez Family...