52 - Keseharian

116 6 0
                                    

Sudah 1 bulan lama nya Maudy menjadi istri dari seorang Gus tampan bernama Bian.

"Gus" panggil Maudy.

Gus Bian menoleh. "Hm?"

"Kita kapan pindah?" Tanya Maudy.

"1 minggu lagi"

"Hah!"

"2 minggu lagi kita pindah ke turkey"

Mata Maudy membelalak kaget. "Serius gus?"

Gus Bian mengangguk. "Makasih gus Sayang" Maudy memeluk Gus Bian.

Maudy sudah berani memanggil gus Bian sayang dan memeluknya, sudah 1 bulan terakhir Maudy memberanikan diri.

Namun, Maudy sama sekali belum memberikan hak suaminya.

"Sama-sama sayang"

"Kenapa kita gak pindah ke Dubai aja?"

Seketika wajah tersenyum gus Bian berubah menjadi masam. "Yang bener yang mana? kemarin minta Turkey, sekarang Dubai. Jadi yang mana, hm?"

"Gak tau Maudy bingung, soalnya keduanya sama sama indah"

"Gini aja, kamu putuskan malam ini juga kita pindah kemana" ucap Gus Bian.

"Hm, oke deh"

"Sekarang kita ngaji dulu yuk, keburu mataharinya terbit, nantikan Mas harus ke pondok" ucap Gus Bian.

Maudy mengangguk dan mereka muroja'ah subuh bersama.

•~•

10.00 WIB, Pondok pesantren Al-Yahya.

Gus Bian tengah termenung di meja kerja nya. "Astaghfirullah,  kenapa kamu harus hadir lagi Aisyah?"

"Semakin susah saya melupakanmu"

Gus Bian termenung karena pikirannya selalu tertuju pada Aisyah kala dia sendirian.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

Salah seorang keamanan pondok masuk. "Assalamualaikum, Gus"

"Waalaikumussalam, ada apa?" Tanya Gus Bian dengan sikap cuek nya.

"Afwan Gus, di depan ada keributan" ujar santri itu.

"Keributan?"

"Nggih gus, katanya karena ada yang mengambil uang di lemari santri, lalu santri yang kehilangan itu menuduh temannya"

"Astaghfirullah"

Gus Bian langsung keluar ruangan, dan benar saja sudah banyak santri san pengurus pondok yang berkumpul.

"Assalamu'alaikum,  ada apa?"

"Waalaikumussalam Gus"

"Dia ngambil uang saya Gus!" tiba-tiba salah seorang santri mengencangkan suara nya.

"Siapa yang kehilangan uang?" Tanya Gus Bian.

"Ana gus" salah seorang santri mendekat.

"Dimana kamu kehilangan uang?" Tanya Gus Bian.

"Di lemari Gus, hilang 500 ribu" jawab nya.

"Siapa orang yang kamu curigai?" Tanya Gus Bian lagi.

"Dia gus" tunjuk nya pada santri lain yang dari awal ia tuduh.

Gus Bian mengangguk singkat. "Kumpulkan semua santri kamarmu di sini, pastikan tidak ada satu santri pun yang tidak hadir."

Para keamanan pondok pun langsung bergegas memastikan para santri yang kamar nya bersama santri itu pun berkumpul.

Ini, Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang