ICK ~48

133 5 0
                                    

Semua mata tertuju pada ketiga pria tampan yang baru saja datang.

"Masyaallah, Zayn, Bryan, Rafa" umah mendekati mereka berdua.

Ketiga nya langsung menyalimi umah.

"Kata nya jam 8 ke sini?, ini masih gelap..." Ujar umah.

"Iya umah, tadi sekalian aja langsung ke sini" jawab Bryan.

Rafael tampak mencari seseorang.

"Umah, Bryan istirahat dulu yah?" Izin Bryan.

"Sudah sholat subuh?" Tanya Umah.

Bryan mengangguk.

"Haaah..." Hela nafas Zayn.

"Umah, ada makanan?, Zayn Laper" tanya Zayn.

"Oh, ada lemper, ke belakang aja, lemper nya di baskom besar warna biru" jawab umah.

"Okey, Abi kemana?" Tanya Zayn.

"Abi sedang di kamar, sedang nonton televisi" jawab Umah.

"Yaudah, Zayn kebelakang, umah" Umah pun tersenyum dan Zayn pergi menuju dapur.

Bryan pergi ke kamar nya, sedangkan Rafael masih diam saja di tempat sembari celingukan.

"Nak, kamu cari Maudy?" Tanya Umah, Rafael menggeleng.

"Terus?"

"Lini"

Umah sedikit kaget. "Lini sedang di make up"

Rafael menatap umah.

"Umah, Rafa minta tolong, setelah selesai, tolong bilang pada Lini dan Maudy untuk temui Rafa di taman belakang, sekalian Rafa mau ngopi sama ngurus berkas" jawab nya.

"Yasudah, sekarang kamu makan dulu sana" Rafael mengangguk.

3 tahun lama nya Rafael mencintai Lini.
Dan ternyata ini adalah ujung dari rasa cinta nya terhadap Lini.

•~•

05.45 WIB

Lini selesai di make up, kini ia masih mengenakan gamis biasa dengan hijab langsungan, tanpa menggunakan Cadar, begitupun Maudy.

"Lini!" Panggil umah.

"Ya, umah?" Saut nya.

"Maudy, Lini, kalian di suruh temui Nak Rafael di taman belakang" ucap umah menyampaikan amanah dari Rafael.

Seketika Lini terdiam. "Kak Rafael di sini?"

Umah mengangguk. "Tadi subuh datang"

Lini terdiam.

"Yaudah yuk kesana" ujar Maudy sambil menarik pelan tangan Lini.

Namun, Lini hanya diam mematung dan menatap umah.

Umah mengangguk.

•~•

Di taman belakang, terlihat Rafael yang tengah menatap laptop nya serius.

"Abang!" Seru Maudy memanggil Rafael.

Sontak Rafael mendongak.

"Assalammualaikum, Adek Abang paling cantik" Maudy memeluk Rafael.

Lini terdiam dan menatap Rafael sendu.

Rafael pun menatap nya juga.

"Abang boleh bicara dengan Lini?" Tanya Rafael kepada Maudy.

"Boleh dong" jawab nya.

Rafael mendekat ke arah Lini.

"Assalammualaikum" salam Rafael.

Ini, Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang