ICK ~34

174 8 0
                                    

Maudy,Lini dan Bryan baru saja selesai membereskan setumpukan kardus bekas barang-barang.

"Huftt,cape nya"Maudy mengelap keringat di dahi nya

Lini hanya tersenyum,ntah mengapa ia terhibur saat dekat dengan manusia yang memiliki nama "Maudy"

"Mau pulang ke Ndalem dulu apa mau ke kantin?"tanya Bryan.

"Ke rumah dulu bang,Maudy cape terus mau makan dimsum deh hehe,yuk Lini"Lini hanya tersenyum simpul.

Masih ada kepedihan mendalam di hati nya,tapi ia harus tau tempat ini masih di kawasan asrama pesantren.

Maudy menggandeng Lini dan berjalan di belakang Bryan.

"Lini jangan sedih sedih yah,kan ada Maudy,Umah,Abi banyakkk lagi"ucap Maudy.

Lagi-lagi Lini hanya tersenyum simpul.

"Pokok nya nih ya,IH KITA BELOM KE PASAR MALEM,ABANGGGGG!!!!"

"hm?"Bryan menolehkan kepala nya.

"KENAPA LUPA GAK KE PASAR MALEM IIHHHH"Maudy menghentak hentakan kaki nya sembari menatap Bryan sengit.

Lini belum mampu berbicara,ia masih merenungi kepergian orang tua nya.

Lini hanya menatap Maudy,"mau kapan?"tanya Bryan.

"Lini"

Lini menoleh ke arah Maudy.

"Lini mau nya kita ke pasar malem kapan?"tanya Maudy.

"Seterah kamu"jawab nya lirih sembari tersenyum palsu.

"Besok yah?"

"Ya udah"

Bryan tampak kasihan menatap Lini yang begitu lemas dan wajah nya yang sedikit pucat.

Maudy pun tersenyum riang lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju Ndalem.









"ASSALAMUALAIKUM,UMAAHHHHHH"salam Maudy berteriak.

"Waalaikumsalam"

Maudy dan Lini berjalan menuju Dapur dan melihat,Abi,Umah,Gus Agan,Gus Afdan dan beberapa orang yang mereka bertiga tak kenal.

"L-loh umah,ada acara apa kok rame banget"Maudy cengengesan malu saat melihat ada kerabat Abi dan umah.

"Astaghfirullah sayang,yang ajarin kamu salam teriak teriak begitu siapa?"Maudy menyalimi Umah dan Abi,lalu menyalimi Wanita paruh Bayah yang berada di sana di ikuti dengan Lini.

"Hehehe,Maaf umah,Maudy soal nya...."gantung Maudy.

Semua orang menatap Maudy.

"Soal nya Maudy mau makan dimsum"bisik Maudy.

Bisikan Maudy masih sangat jelas terdengar di telinga mereka,mereka langsung tertawa.

"Oh ini anak persusuanmu bi?"tanya sosok lelaki paruh baya pada Abi.

Abi tertawa kecil,"iya"

"Umah,ini ada apa si?"Tanya Maudy.

"Cuma silahturahmi kok nak,oh ya tadi umah sudah kukus dimsum nya,kamu kalau mau makan,makan sana sama Lini"ucap Umah.

"Loh,kamu om yang kemaren kan?"Syok Maudy saat melihat lelaki yang pernah ia tabrak di bandara.

Sontak lelaki itu mendongak dan menampilkan wajah tampan nya,tak lama lelaki itu menunduk lagi.

"Loh,kamu kenal?"tanya wanita paruh baya(kerabat umah)

"Iya,kan kemaren tuh Tante,kan Abang Bryan pulang lagi luar negeri terus Maudy jemput di bandara nah Maudy liat om ini,Maudy kira om ini Abang Bryan,terus Maudy lari Maudy peluk kan,eh om ini tiba tiba bentak Maudy terus kasarin Maudy,pas Maudy tau bukan Abang terus Maudy bilang 'eh maafin Maudy ya om' abis bilang itu Maudy langsung lari terus j-atoh sama Lini"Lini yang mendengar cerita Maudy kembali flashback dan ia tersenyum.

Ini, Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang