berani baca?
[DIANGKAT DAN TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA]
Dheo, remaja ambisius, memiliki cita-cita menjadi psikolog setelah melihat "semuanya", tetapi dia harus banyak berjuang saat kata "gagal" berulang kali ia dapat dari seleksi masuk universita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Absen dulu nih, dari mana aja?
Hehe, BACA SAMPAI AKHIR YA^^
JANGAN LUPA vote dan komennya ygy
Italic/tulisan miring panjang = masa lalu
Selamat Membaca:)
¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤
"Tahan ya, Nak. Bentar lagi kita jumpai dokter. Udah, udah. Cup, cup, cup."
Di lorong klinik, seorang wanita tengah menggendong putra kecilnya. Sesekali ia mengeratkan gendongan agar si kecil merasa nyaman. Ia sangat khawatir melihat tubuh lemah dan panas sang putra.
Ketika seorang perawat datang memanggil pasien berikutnya, wanita tadi bergegas masuk. Ia merebahkan tubuh sang putra begitu mendapat anjuran dari dokter yang bertugas.
Sebelum dokter datang memeriksa, wanita tersebut membelai kepala dan pipi anaknya. Ia tak kuasa melihat rintihan kecil dari bibir mungil itu. Apalagi saat dokter memeriksanya, si anak semakin merintih. Wanita itu menatap sayu wajah lemah si kecil.
"Ma, sa-sakit ...."
"Iya, Nak. Sabar ya, kan pak dokternya lagi ngobatin dedek. Dedek kan kuat. Dedek kan 'ultramen' hebat."
Wanita itu langsung menyatukan telapak tangannya dengan telapak tangan anak laki-laki itu. Ia mengeratkan genggaman tangan mereka. Hati wanita berbaju lengan panjang tersebut terenyuh. Dia dapat merasakan sakit sang anak.
"Suhu tubuh anak Ibu memang panas. Syukur cuma demam biasa, demam pada umumnya. Ibu tenang aja."
Sesaat mendapat penjalasan dari orang berjas putih tadi, wanita itu sedikit lega. Tangannya diarahkan untuk mengelus dan mengecup pucuk tangan si anak.
¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤
"Nah, seperti yang kakak bilang, dalam mengatasi inflasi terdapat dua kebijakan. 'Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter'. Di mana, kebijakan 'Fiskal' dikeluarkan oleh Bank Sentral dan kebijakan 'Moneter' dikeluarkan oleh pemerintah."
Benda bundar di dinding masih senantiasa berdetak. Jarum panjangnya berada di angka enam, sementara jarum pendek berada di antara angka sebelas dan dua belas. Suasana di luar masih sejuk. Mentari di langit sebentar lagi mengeluarkan teriknya.
Di sebuah kamar tepatnya di meja belajar, seorang remaja lelaki berbaju putih tengah memusatkan perhatian pada gawainya. Di meja tersebut terdapat beberapa buku tebal, alat tulis, serta kertas yang berisi coretan.