Membeku

143 19 0
                                    

Double up!
Vote-nya jangan lupa ya💛
Selamat membaca:)
.
.
.

Selama 3 hari semenjak kejadian ibu Juan yang menghampiri rumah Jihan. Jihan menjadi lebih pendiam dari biasanya. Tentu hal ini diketahui oleh Juan.

"Jihan.. Sayang.. Kamu kenapa?"

"Gapapa, aku lagi sedih aja soalnya kondisi kakek semakin buruk"

"Yang penting kita sudah selalu berdoa untuk kesembuhan kakek, jangan dibuat sedih"

"Haha.. Iya, tapi Juan kamu tahu setiap ada kemungkinan baik ada pula kemungkinann buruk.. Entah apa yang terjadi tapi kita harus siap dengan semua kemungkinan yang ada"

"Ya, kita percayakan yang mana yang terbaik untuk kakek kamu ya"

"Hm.. Makasih.. Itu kamu udah bisa semangatin aku haha" goda Jihan membuat Juan tersipu malu

"Juan.. Kamu percaya benang merah ada di setiap tangan manusia?"

"Emang kenapa?"

"Gapapa aku selalu penasaran aja sama hal hal kayak gitu"

"Percaya ga percaya"

"Kok gitu?"

"Ga keliatan Jihan, aku percaya sama takdir Tuhan.. Lagipula itu hanya makna kias aja"

"Iya sih ya.."

"Kamu aneh nanya begitu"

"Haha.. Jarang-jarang kan aku begini"

"Ya begitulah.. Yuk turun kita ke kelas aja.. Daripada kamu makin aneh"

Mereka pun kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran hingga akhir. Saat pulang sekolah Juan hendak mengantar Jihan namun Jihan menolak karena membawa sepeda.

"Ayo pulang"

"Em.. Juan hari ini aku pulang naik sepeda"

"Kamu bawa sepeda?"

"Iya, udah lama kayaknya sepeda aku ga dipake"

"Sepeda kamu bisa buat boncengan kan?"

"Bisa emang kenapa?"

"Sini biar aku yang bawa terus kamu duduk di belakang"

"Ga usah! Ada ada aja kamu.. Udah sana naik mobil aja"

"Aku harus pastiin kamu selamat sampe rumah Jihan.. Sini aku yang bawa"

"Udah ga usah Juan nanti Jihan kabarin kalo sudah sampe rumah.. Mending Juan naik mobil aja nanti dicariin orang tua Juan loh"

"Ga bakal udah sin—" tiba tiba terdengar suara telpon berdering dari saku celana Juan. Melihat siapa yang menelpon Juan segera menolak panggilan tersebut

"Kok ditolak? Siapa tau penting loh"

"Ga penting"

"Emang dari siapa?"

"Mommy"

"Ih angkat! Siapa tau penting loh.. Kan dari orang rumah itu.."

"Ya udah tunggu aku ya"

"Iya"

Juan mengangkat telpon dan menekan tombol speakernya

"Ada apa mom?"

"Juan.. Lama banget angkat telponnya.. Minnie lagi ke Indonesia loh.. Kamu ingetkan temen kecil kamu dulu yang tinggal di Jepang"

"Terus?"

"Ya ini kan udah pulang sekolah, temenin dia keliling Jakarta.. Aduh mommy inget banget dulu kalian pernah main nikah-nikahan waktu kecil.. Daripada pacar kamu mending Minnie jauh"

Juan & JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang