Selamat membaca:)
.
.
.Setelah meninggalnya sang kakek, keadaan sedikit terasa berbeda. Tidak hanya itu, hubungan Juan dan Jihan pun terlihat semakin ada jarak karena ibu Juan terus menerus menjodohkan dirinya dengan teman masa kecilnya, Minnie.
"Han.. Kamu ngerasa ga sih kita semakin jarang komunikasi satu sama lain"
"Maaf"
"No, aku ga mau denger kata sorry.."
"Juan, aku mau fokus ujian nasional. Setelahnya mungkin aku bakal ikut keluargaku tinggal di Jogja"
"Lalu?"
"Aku rasa kita put—"
"Sshh! Ga gaada Jihan.. Kita bisa LDR kok, nanti aku selalu kunjungi kamu kesana"
"Juan, kita bakal beda negara.. Aku ga mau kamu habisin duit untuk—"
"Untuk ketemu sama pacar aku.. Why? Gaada yang salah Jihan toh itu kemauan aku sendiri"
Juan sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Korea dan tinggal bersama nenek untuk sementara waktu. Ibu Juan pun akhirnya entah bagaimana menyetujui keputusan anaknya tersebut.
"Sudahlah, kita put—" kalimat tersebut terpotong karena Juan langsung mencium bibir sang puan cukup lama
"Kamu milik aku" ucap Juan setelah melepas ciumannya
"Barusan.. Kamu.."
"Aku ga bakal lepasin kamu Jihan, jangan kira aku ga tau kelakuan mommy sama kamu ya"
"Juan.."
"Aku marah pas tau kamu sembunyiin semua itu dari aku.. Kenapa aku harus tau dari orang lain?"
"Itu.."
"Hukumannya kita ga boleh putus!"
"Mana ada hukuman begitu"
"Ada! barusan aku yang buat, dan itu mutlak ga bisa ditolak"
"..."
"Udah sekarang kita turun, aku bakal buat jadwal untuk kita belajar UN sama-sama"
Akhirnya Jihan pasrah mengikuti sang pangeran hati.
***
Ujian Nasional pun telah terlewati, dan hari kelulusan ikut menanti. Juan semakin sering menghabiskan waktu bersama Jihan sebelum Jihan berangkat ke Jogja untuk menemui keluarganya dan ia terbang ke Korea.
"Gimana kabar Minnie?" tanya Jihan tiba-tiba dan dahi Juan pun mengkerut
"Untuk apa kamu nanya dia?"
"Aku ingin kenalan, dia pasti cantik ya.."
"Cantik, tapi ga bisa buat aku tertarik"
"Ish bisa aja!"
"Jihan semua perempuan itu cantik, tapi kamu yang buat aku tertarik"
"Huh gombal! Awas aja kalo di Korea kamu nemu yang lebih menarik gimana?"
"Pulang ke Indo, nyusul kamu ke Jogja"
"Astaga Juan.. Susah ya ngomong sama orang yang bisa keluarin uang kapanpun"
"Ngga, buktinya kamu tahan"
"Haduh, terserah Juan deh! Tapi back to the topic gimana kabarnya Minnie? Kamu kayaknya ga pergi pergi sama dia lagi setelah kakek gaada"
"Kamu cemburu?" sambil tersenyum menggoda
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan & Jihan
RomanceSeperti halnya perumpamaan es yang mencair ketika disinari matahari kadang kala proses tersebut terjadi pada perasaan manusia. . Saat ada hati yang membeku dingin akan mencair ketika disinari senyum mentari kemudian menjadi rasa hangat. . Perjalana...