Selamat membaca:))
.
.
.Pertengahan bulan Juni lalu terjadi hal buruk menimpa keluarga Juan. Sang ibu, mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan kelumpuhan pada kakinya.
"Sayang makan yuk... Aku siapin makanan kesukaan kamu" ucap ayah Juan pada sang istri.
Noze tidak merespon perkataan suaminya itu
"Sayang.. Please makan ya.. Nanti kamu jatuh sakit lagi.. Kamu punya maag loh!" pinta ayah Juan kembali
Sudah lebih dari 8 kali sejak pagi sang ibu dibujuk oleh maid, Juan, dan terakhir ayah Juan. Namun ia tetap pada pendiriannya.
"Mom, Dad!" sahut Juan dari arah luar
"Di belakang!" teriak ayah Juan
"Gimana mommy dad?" dan sang ayah menggeleng
"Selamat siang menjelang sore, om dan tante" sapa Jihan
"Syukurlah kalian mendarat dengan selamat, sayang ini Jihan—"
Belum selesai kalimat yang diucapkan sang ayah, ibu Juan segera mengarahkan kursi rodanya menuju dalam rumah. Jihan yang melihat hal itu dengan sigap mengikuti ibu Juan.
"Tante mau kemana? Biar saya bantu" ucap Jihan ramah sambil berada disamping kursi roda ibu Juan
"Minggir!"
"Baiklah, kalau ada apa-apa dan tante sungkan minta bantuan para laki-laki panggil Jihan saja ya" tawar Jihan dan diabaikan oleh ibu Juan
.
Makan malam pun tiba, Jihan sendiri yang menyiapkan menu makan malam kali ini dan berhasil membuat para maid ketar-ketir.
"Aduh non, kalo tuan muda dan tuan besar tau kami bisa-bisa dipecat"
"Ga apa apa bi, tenang aja ya.. Oh ya.. Ibu biasa makan di meja atau diantar ke kamar?"
"Diantar ke kamar non"
"Ya sudah, kalau begitu saya antar langsung ke kamarnya"
"Tapi non—"
"Bantu saya hidangkan yang lain diatas meja saja ya" perintah Jihan
"Baik non" ujar para maid lainnya sedangkan Jihan mengantar ke kamar ibu Juan
Setelah mendapat perintah masuk, Jihan segera membuka pintu. Sang ibu melihat Jihan sekilas.
"Selamat malam tante, ini saya buatkan sup hangat untuk tante"
Noze hanya diam tak menjawab
"Apakah tante ada perlu yang lain?" tanya Jihan sopan meski diabaikan
"Ya sudah jika tidak ada Jihan kembali ke meja makan dulu ya"
.
Juan dan ayahnya menunggu Jihan di meja makan.
"Kamu dari kamar mommy?" tanya Juan ketika melihat Jihan
"Iya, antar makanan"
"Harusnya biar maid aja"
"Gapapa, emang kemauan aku sendiri Juan"
"Kata maid, ini semua kamu yang masak ya han?" tanya ayah Juan tiba-tiba
"Iya om, maaf kalo saya lancang menggunakan dapur disini. Saya ngerasa ga enak kalo ga bantu-bantu"
"Ga perlu merasa ga enak, kamu tamu disini. Tapi.. kalo emang pengen bantu urus dapur atau yang lain om ga masalah han"
"Makasih om"
Mereka pun makan malam bersama dengan tenang. Seusai makan malam, Jihan membantu membereskan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan & Jihan
RomanceSeperti halnya perumpamaan es yang mencair ketika disinari matahari kadang kala proses tersebut terjadi pada perasaan manusia. . Saat ada hati yang membeku dingin akan mencair ketika disinari senyum mentari kemudian menjadi rasa hangat. . Perjalana...