Restu

151 21 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.
.

Meja makan kali ini terasa berbeda. Entah bagaimana Jihan meyakinkan sang ratu rumah tersebut untuk keluar dari dalam sangkarnya.

"Sayang/Mommy!?" kaget kedua lelaki bermata sipit tersebut

"Malam om, Juan.. Ayuk duduk kita makan bersama dengan lengkap malam ini" sahut Jihan dari arah dapur membawa sejumlah hasil masakkannya

"But.. How!?" tanya ayah Juan

"Something happens?" lanjut tanya ayah Juan ke arah istrinya

Yang ditanya hanya diam tak menjawab, ia lebih memilih untuk memperhatikan Jihan yang sibuk menata makanan di meja.

"Noze.." panggil ayah Juan

"Selesai! Yuk kita makan" sahut Jihan ceria

Noze menarik bangku disebelahnya untuk Jihan tempati. Ini pertama kalinya keluarga Wicaksana makan malam bersama lagi setelah beberapa waktu yang lama terlewati. Mereka pun makan dengan khidmat, terkadang Jihan membuka obrolan ringan.

Seusai makan malam, ibu Juan terus mengikuti Jihan. Bahkan ketika menonton tv di ruang keluarga, ia memeluk lengan Jihan erat.

"So, can anyone explain?" tanya ayah Juan kepada istrinya dan Jihan

"Jihan kan calonnya Juan" jawab Noze

"Mom!? you..." kaget Juan

"Apa!" tanya Noze galak

"No no no.. Oke emang itu bener.. Tapi semenjak kapan kamu sama Jihan bisa sedeket ini"

"Salah!?" kesal Noze

"Are u in periodt?" tanya ayah Juan balik

"Bukannya tiap hari"

"Oke aku mulai kesal.. Tapi bukannya kamu ga setuju dari awal?"

"Berubah pikiran"

"Serious?"

"Iya lah!"

"Apa yang buat kamu berubah pikiran?"

"Just secret! Udah han.. Kita ke kamar, mommy ngantuk disini.. Kamu tidur sama mommy mulai malam ini soalnya ada penyusup kalo kamu di kamar sebelumnya" ajak ibu Juan masih sambil memeluk lengan Jihan

"Haha.. Oke mommy" jawab Jihan

Ayah Juan langsung menatap Juan tajam.

"What?" tanya Juan

"Kamu nyusup ke kamar Jihan?"

"Sometimes i need a hug"

"Oh god!"

"Just hug dad, nothing else happened"

"Tetep aja son! Mulai hari ini, kamu ga boleh berduaan aja sama Jihan"

"Dad! Come on, aku aja jarang quality time sama dia selama disini"

"No! Atau kamu daddy pulangin ke Korea"

"Dad!!"

Malam ini rumah Juan menjadi ramai dengan suasana yang berbeda.

***

Sudah satu bulan lebih Jihan berada di Bali, bahkan sudah melewati masa programnya. Ibu Juan juga pada akhirnya mengikuti saran Jihan untuk melakukan terapi, dan semakin lengket dengan Jihan.

Hari ini jadwal Jihan untuk pulang ke Jakarta. Bagaimanapun juga Jihan masih perlu melanjutkan aktivitas pribadinya.

"Kabari mommy kalo udah sampe, sampaikan salam mommy sama ibu. Kalo mommy sehat bakal langsung ke Jakarta dan main ke rumah kamu"

Juan & JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang