Selamat membaca:))
.
.
.Setelah kejutan romantis tersebut mereka menuju hotel yang sudah dipesan oleh Juan.
"Kita satu kamar?" tanya Jihan
"Ya"
Jihan menatap Juan menyelidik.
"Why?" tanya Juan
"Apa ga sebaiknya pesen satu kamar lagi?"
Juan pun membuka pintu dan mendorong pelan Jihan untuk masuk.
"Bukannya kita sering satu kamar pas di Bali?"
"Itu kan di rumah mu"
"Sama, cuma pindah kesini doang sayang"
"Kalau di rumah kan, ada mommy yang jagain aku.. kalo disini?"
"No one else"
"Itu dia!"
"Sayang, aku ga akan macem macem. Paling cuma mau cuddling. Kan udah dinasehatin ayah tadi" manja Juan
Jihan mulai menyilangkan tangannya di depan dada dan menatap curiga Juan
"Are you sure?"
"Iya, kalau hal itu terjadi pun aku dengan senang hati bertanggung jawab"
"Awas aja kalo macem-macem"
"Iya baby"
"Oh ya tapi malam ini aku ga bawa baju ganti"
"Kamu tenang aja sebentar lagi bajunya dateng"
Jihan mendekat ke arah Juan
"Kamu punya kenalan disini?" dibalas anggukan oleh Juan
Tak lama bel berbunyi, dan pesanan Juan sampai
"Em.. Juan.. Ini baju tidurnya ga ada yang bener" ucap Jihan ketika melihat semua pakaian tidurnya
"Yang ini kayaknya agak mendingan, kamu pakai yang ini aja"
"Tapi—"
"Besok kita beli yang sesuai sama kamu ya"
"Hah oke" jawab Jihan terpaksa
.
Esok paginya Jihan terbangun lebih dulu. Segera Jihan melepaskan diri dari pelukan Juan dan mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan & Jihan
RomanceSeperti halnya perumpamaan es yang mencair ketika disinari matahari kadang kala proses tersebut terjadi pada perasaan manusia. . Saat ada hati yang membeku dingin akan mencair ketika disinari senyum mentari kemudian menjadi rasa hangat. . Perjalana...